JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) mendorong lumbung pangan masyarakat (LPM) memasifkan penggunaan padi Inpari IR Nutrizinc. Jenis padi ini termasuk varietas unggul sehingga diperkirakan bisa menekan angka stunting.

"Kami (BKP Kementan) mendukung sepenuhnya introduksi padi Inpari IR Nutrizinc oleh Gapoktan (gabungan kelompok tani) penerima LPM," ucap Kepala BKP Kementan, Sarwo Edhy di Jakarta, Kamis (7/10).

Seperti diketahui, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pada 2019 melalui Unit Kerja Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB. Padi) telah menghasilkan varitas unggul baru Inpari IR Nutrizinc. Varietas yang dikenal dengan nama Inpari IR Nutri Zinc ini dihasilkan melalui teknik biofortifikasi Zn melalui pemuliaan tanaman padi konvensional.

Varietas tersebut mempunyai rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm dengan potensi kandungan Zn 34,51 ppm; dan rata-rata hasil 6,21 ton per hektar dengan potensi hasil mencapai 9,98 ton per hektar.

Terbaru, Edhy menyerahkan varietas itu pada satu LPM di Subang Jawa Barat. Menurut Sarwo hal ini merupakan bagian dari penguatan LPM dalam meningkatkan ketahanan pangan. Dari hasil panen benih sebar ini diharapkan dapat memperbaiki gizi masyarakat sekaligus mengatasi masalah stunting.

Baca Juga: