BANDUNG - Indonesia siap membangun pabrik katalis merah putih yang merupakan bagian dari program strategis nasional. Program yang telah didanai Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional sejak 2017 ini bakal menjadi pabrik katalis nasional pertama di Indonesia yang 100 persen dikembangkan dan dibangun oleh anak bangsa.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menyampaikan pabrik katalis merah putih ini nantinya dapat menghasilkan bensin nabati, termasuk disel nabati, avtur nabati dalam jumlah besar. Pabrik juga memberi keuntungan untuk kebun rakyat, karena yang dipakai minyak inti sawit.

"Ini menguntungkan kebun rakayat, perkebunan besar kan pasti minyak sawit mentah, sedangkan kebun rakyat ini kita arahkan minyak inti sawit, untuk nantinya kita kembangkan bensin nabati," ujar Bambang dalam acara penandatangan kerja sama pembangunan pabrik katalis merah putih, di Bandung, Rabu (29/7).

Pabrik katalis merah putih nantinya dikembangkan oleh Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dibangun pada September 2020. Pabrik ini akan berlokasi di Kawasan Industri Cikampek dan direncanakan mulai berproduksi pada tri wulan kedua 2021.

Kemandirian Teknologi

Anggota Tim Laboratorium TRKK ITB, Subagjo menyebut tujuan dari pabrik ini demi memenuhi kebutuhan katalis industri pengilangan minyak, industri kimia dan petrokimia, serta industri energi. Selain itu, pabrik membukan peluang kemandirian Indonesia di sektor teknologi energi.

"Pengembangan dan pembangunan pabrik katalis ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mandiri dalam teknologi proses dan ketahanan energi," jelasnya.

Subagjo mengungkapkan katalis adalah kunci teknologi proses. Hampir seluruh industri proses, baik itu industri kimia, petrokimia, pengilangan minyak dan gas, maupun oleokimia, termasuk di dalamnya teknologi energi terbarukan berbasis biomassa dan minyak nabati, memerlukan katalis.

"Penguasaan teknologi katalis adalah langkah awal bagi kemandirian dalam bidang teknologi proses," ucapnya.

Namun, lanjut Subagjo, sampai saat ini Indonesia mengimpor hampir seluruh kebutuhan katalis nasional. Dengan demikian, pembangunan pabrik katalis merah putih ini diharapkan dapat mengurangi porsi impor katalis nasional. ruf/N-3

Baca Juga: