Otoritas penerbangan Tiongkok menanggapi dugaan yang mengemuka soal kemungkinan ada faktor kesengajaan pada jatuhnya pesawat China Eastern Airlines nomor penerbangan MU-5735 dari ketinggian hampir 9.000 meter di Daerah Otonomi Guangxi pada 21 Maret lalu.

Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) bersama Badan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) memastikan tidak merilis informasi hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines tersebut.

NTSB menyatakan pihaknya akan memberikan bantuan teknis secara profesional dalam mengidentifikasi penyebab kecelakaan, menurut pernyataan CAAC yang dimuat Global Times, Rabu.

CAAC mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi pemberitaan Wall Street Journal (WSJ) bahwa perekam data penerbangan yang ditemukan dari lokasi kecelakaan yang dikirim ke AS untuk dianalisis menunjukkan bahwa seseorang - mungkin pilot atau seseorang yang memaksa masuk ke kokpit - memberikan perintah agar posisi pesawat menukik.

"Pesawat melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," kata sumber yang mengetahui penilaian pendahuluan para ahli di NTSB kepada WSJ, dikutip dari Antara, Kamis (19/5).

Menurut CAAC, pihaknya mengundang NTSB sebagai investigator karena pesawat nahas tersebut dirancang bangun di AS. Hal tersebut sesuai dengan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional. CAAC juga berjanji akan merilis semua informasi terkait hasil investigasi.

Sebagai informasi, Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines yang jatuh pada Senin (21/3). Pesawat bernomor penerbangan MU5375 tersebut berada dalam keadaan vertikal saat jatuh menghunjam ke perbukitan Guangxi dalam perjalanan dari Kunming menuju Guangzhou di wilayah selatan Tiongkok.

Pesawat yang membawa 132 penumpang tersebut tiba-iba menukik dan langsung jatuh ke darat dengan kecepatan yang luar biasa. Bahkan, insiden jatuhnya pesawat tersebut sempat membuat pepohonan di area sekitar bukit ikut dilahap api.

Jatuhnya pesawat penumpang domestik tersebut menjadi catatan terburuk kecelakaan udara di Tiongkok dalam 12 tahun terakhir.

Baca Juga: