Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan investasi dana pembangunan Kota Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia, bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (non-APBN) pada 2024 lebih kurang 100 triliun rupiah.

KALIMANTAN TIMUR - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan investasi dana pembangunan Kota Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia, bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (non-APBN) pada 2024 lebih kurang 100 triliun rupiah.

"Kami optimistis akan lebih banyak lagi investor yang menanamkan modal jangka panjang di Kota Nusantara pada 2024," kata Kepala OIKN Bambang Susantono di Penajam, Minggu (7/1).

Ia mengatakan, dana pembangunan ibu kota negara masa depan Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur itu disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang 466 triliun rupiah dengan hitungan sekitar 19-20 persen berasal dari APBN.

Sepanjang 2023, menurut dia, 23 investor dari dalam negeri yang telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda mulai melakukan pembangunan di ibu kota negara baru Indonesia dengan nilai investasi non-APBN lebih kurang 41 triliun rupiah.

Menurut dia, investasi yang sudah masuk dan yang bakal masuk di ibu kota negara baru itu, berasal dari berbagai sektor dengan skala investasi yang berbeda-beda.

Presiden Jokowi akan melakukan lagi peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik baru di Kota Nusantara pada Januari sampai Februari 2024 yang dikerjakan sekitar 15 investor.

Otorita IKN terus komitmen untuk meningkatkan realisasi investasi di ibu kota negara masa depan Indonesia, salah satu upaya dengan melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di Kota Nusantara.

Ia mengatakan, sesuai prinsip berpemerintahan yang baik, OIKN sangat cermat untuk menyeleksi investor yang sejalan dengan visi ibu kota negara baru Indonesia menjadi kota cerdas. "Kami target sepanjang 2024 investasi masuk di Kota Nusantara sekitar 100 triliun, berasal dari investor domestik maupun luar negeri," tambahnya.

Investor domestik dengan skala konglomerat di Indonesia telah berkontribusi dengan membangun kawasan lahan campuran di ibu kota negara masa depan Indonesia.

Selain APBN, dana pembangunan Kota Nusantara juga berasal kemitraan pemerintah dengan swasta (public private partnership) dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta dari investasi sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), demikian Bambang Susantono.

Dalam kesempatan sama, Otorita IKN menyebutkan media massa dan influencer merupakan mitra strategis dalam membangun IKN di Kalimantan Timur.

"Media dan influencer adalah mitra strategis kami dalam membangun IKN. Kami mengharapkan media dan influencer dapat terus bersinergi memberikan informasi yang akurat, objektif, dan berimbang tentang IKN kepada masyarakat," ujar Bambang.

Bambang juga mengajak media dan influencer untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Otorita IKN dalam mengawal dan mengawasi pembangunan IKN yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan. Ant/S-2

Baca Juga: