IKN dibangun dengan menggunakan konsep tri-city economy yang terdiri dari IKN, Balikpapan, dan Samarinda. Melalui kesempatan ini, maka IKN akan berkembang menjadi tri-country connectivity yang terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia dengan Sabah dan Sarawak.
JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara mengungkapkan sejauh ini terdapat 19 letter of intent (LoI) dari Malaysia untuk berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. "Sudah ada 19 letter of intent dari Malaysia dan beberapa diantaranya sudah melakukan studi kelayakan untuk membangun hunian," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.
Agung juga berharap perusahaan-perusahaan dari Brunei dapat menyusul ke IKN Nusantara dengan potensinya untuk industri halal.
IKN dibangun dengan menggunakan konsep tri-city economy yang terdiri dari IKN, Balikpapan, dan Samarinda. Melalui kesempatan ini, maka IKN akan berkembang menjadi tri-country connectivity yang terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia dengan Sabah dan Sarawak.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menghadiri Borneo Business Roundtable 2023 di Jakarta pada Selasa (5/9).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara Asean Business Advisory Council yang mempertemukan para pemangku kepentingan untuk membahas strategi perdagangan intra-Kalimantan dalam rangka mendorong kolaborasi, konektivitas, dan integrasi ekonomi di Pulau Kalimantan guna menarik investasi asing langsung.
Agung menyampaikan bahwa terdapat tiga hal penting dari pertemuan hari ini. Pertama, merupakan sebuah kehormatan IKN dapat hadir dalam Borneo Business Roundtable sebagai ibukota pertama dalam sejarah dunia yang pindah ke antarpulau.
Kedua, IKN sebagai ibukota baru turut mendukung Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia melalui konsep sustainable smart forest city untuk ikut menjaga iklim dunia.
Ketiga, Agung sangat berterima kasih pada kesempatan yang diberikan oleh Asean-BAC. Melalui kesempatan ini, saudara-saudara di Borneo, baik itu dari Malaysia maupun Brunei sudah mulai datang untuk berinvestasi di IKN. "Jadi inilah esensi dari Borneo Business Roundtable, bagaimana IKN menjadi bagian dari tri-city economy dan tri-country connectivity sebagai kota dunia, kota untuk semua," katanya.
Sementara itu, Ketua Asean Business Advisory Council (Asean-BAC) Arsjad Rasjid menyatakan bahwa Borneo Business Roundtable sudah mencapai suatu kesepakatan bernama Borneo Economic Community.
Komunitas ini lahir dari kesepakatan bersama untuk melihat kekuatan yang ada di Pulau Kalimantan. Bagaimana Kalimantan sebagai pulau terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia bisa bersatu dari segi ekonomi dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menjadi epicentrum of growth.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono menyampaikan sejumlah peluang kerja sama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kepada delegasi Jepang.
"Terdapat sejumlah pekerjaan yang baik untuk dilakukan kerja sama antara Indonesia dan Jepang, salah satunya yakni proyek pembangunan Bendungan Batu Lepek untuk mendukung kapasitas Bendungan Sepaku Semoi dalam menyediakan air baku di IKN," ujar Basuki di Jakarta, Rabu.
Saat ini Kementerian PUPR sudah membangun Bendungan Sepaku Semoi untuk IKN dengan kapasitas 2.000 liter/detik, namun hanya mencukupi sampai di tahun 2030 berdasarkan rencana pengembangan IKN. Proyek Bendungan Batu Lepek merupakan bendungan lebih besar di IKN yang berkapasitas 8.000 liter/detik.