Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berkomitmen membangun lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja, termasuk pekerja perempuan, salah satunya dengan menggelar penyuluhan pencegahan kekerasan seksual terhadap wanita.

KALIMANTAN TIMUR - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berkomitmen membangun lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja, termasuk pekerja perempuan, salah satunya dengan menggelar penyuluhan pencegahan kekerasan seksual terhadap wanita.

"Pelecehan seksual atau bahkan kekerasan seksual, di Indonesia sudah ada payung hukumnya. Sedangkan penghuni di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN sekarang sudah semakin masif baik laki-laki maupun perempuan," ujar Tenaga Ahli Bidang Manajemen Kawasan Perkotaan IKN Desiderius Viby Indrayana di Kalimantan Timur, Sabtu (23/3).

Jumlah penghuni HPK IKN sudah di atas 11.900 atau mendekati 12.000 orang, dengan mayoritas laki-laki sehingga hal ini menjadi rentan bagi perempuan di lokasi tersebut.

Pada Rabu (20/3), pihaknya menggelar penyuluhan dan sosialisasi pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan, sebagai upaya mengantisipasi kejadian pelecehan seksual terhadap pekerja konstruksi di HPK, khususnya kalangan itu.

"Sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap pekerja wanita di HPK, maka Otorita IKN pada Rabu (20/3), mengadakan penyuluhan dan sosialisasi di HPK yang diikuti oleh 112 wanita," katanya.

Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN Suwito mengatakan perempuan pekerja yang menerima tindakan kekerasan seksual dapat melakukan pengaduan secara internal kepada tim transisi Otorita IKN.

Penyuluhan tersebut diikuti secaraantusias oleh seluruh perempuan pekerja yang menempati HPK, karena mereka ingin mengetahui prosedur dan apa yang harus dilakukan jika terjadi kekerasan.

Penyuluhan ini menekankan bahwa segala bentuk tindakan kekerasan seksual akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menghormati setiap individu.

Terdapat masukan dari peserta agar program di HPK disesuaikan untuk meningkatkan keamanan lingkungan kerja, termasuk penyelenggaraan sosialisasi bagi pria tentang konsekuensi serius pelecehan dan kekerasan seksual, peningkatan kesadaran, dan pencegahan.

Masukan lainnya, perlunya layanan psikologi permanen dan hotline pengaduan khusus, diintegrasikan untuk mendukung korban dan memudahkan pelaporan, termasuk menjanjikan kerahasiaan dan keamanan.

"Sejumlah inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, bahkan untuk memperkuat komitmen HPK dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk semua," ujar Suwito.

Otorita IKN juga akan mengembangkan ibu kota Nusantara sebagai kota yang ramah pejalan kaki. Deputi Perencanaan dan Pertanahan Otorita IKN, Mia Amalia mengatakan pentingnya infrastruktur pejalan kaki dan ruang hijau yang baik di sebuah kota. "Ke depannya, kami perlu meningkatkan infrastruktur bagi pejalan kaki," ujar Mia.

"Selain itu, penambahan ruang hijau yang lebih banyak akan membuat aktivitas berjalan kaki dan bersepeda di Nusantara lebih menyenangkan, terlebih saat ini cuaca tergolong panas," kata dia.

Menurut Mia, kota ramah pejalan kaki sejalan dengan visi IKN untuk membangun kota yang layak huni. Hal ini penting untuk menciptakan kualitas hidup. Ant/S-2

Baca Juga: