JAKARTA - Imunisasi atau vaksinasi bagi anak merupakan hak dasar yang harus terpenuhi secara lengkap. Orang tua memegang peranan penting dalam memastikan anak mendapat imunisasi agar anak terlindungi dari beberapa jenis penyakit berbahaya seperti campak, gondongan, rubela, dan varisela.

"Setiap orang tua harus memahami vaksin apa saja yang harus diberikan dan kapan waktu pemberiannya," ujar Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Anggota, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Hartono Gunardi, dalam acara peluncuran Gerakan #LengkapiVaksinasiAnak, di Jakarta, Senin (27/7).

Hartono menjelaskan sesuai dengan rekomendasi IDAI dan Kementerian Kesehatan, imunisasi diprioritaskan untuk bayi berusia 0 bulan hingga 18 bulan. Ada beberapa tahapan jenis imunisasi yang perlu diberikan secara bertahap sesuai usia anak seperti pemberian Hepatitis B0 + boPV 0 yang diberikan pada bayi 0 bulan atau segera setelah bayi lahir.

"Untuk anak-anak yang terlambat diimunisasi bisa melakukannya dari imunisasi yang belum dilakukan. Jadi melanjutkan tahapan sebelumnya," jelasnya.

Bangun Kesadaran

Ketua Yayasan Bersatu Sehatkan Indonesia, Meta Melvina mengatakan kurangnya kesadaran orang tua dalam memahami manfaat dan pentingnya imunisasi secara lengkap menjadi penyebab kurangnya cakupan vaksinasi. Adapun gerakan #LengkapiVaksinasAnak merupakan upaya membangun kesadaran bagi para orang tua untuk aktif memastikan perlindungan optimal bagi anak dengan vaksinasi lengkap.

Ia menerangkan pada masa pandemi Covid-19 anak tetap bisa mendapatkan vaksinasi di rumah sakit atau klinik dengan mengikuti protokol kesehatan. Bahkan, beberapa rumah sakit atau klinik menyediakan layanan vaksinasi di rumah dan layanan vaksinasidrive-thru. ν ruf/N-3

Baca Juga: