JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5,4 persen dari perkiraan sebelumnya pada Juli 2022 sebesar 5,2 persen.

"Pada Juli kami merevisi hingga 5,2 persen (dari prediksi pada April sebesar 5 persen). Kabar terbaru memacu kita menaikkan lagi proyeksi menjadi 5,4 persen untuk setahun penuh 2022," kata Ekonom Senior ADB untuk Indonesia Henry Ma dalam acara Asian Development Outlook 2022 Update on Indonesia di Jakarta, Rabu (21/9).

Henry menjelaskan keputusan ADB untuk menaikkan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dilakukan seiring momentum yang kuat di sisa 2022. Terlebih lagi, kondisi perekonomian Indonesia sudah cukup solid di sepanjang semester I-2022 dengan pertumbuhan sebesar 5,23 persen.

Dia menjelaskan beberapa aspek yang dipercaya masih akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini adalah konsumsi masyarakat, investasi, ekspor, hingga kunjungan wisatawan.

"Permintaan domestik akan tetap kuat sepanjang sisa tahun ini meskipun inflasi lebih tinggi. Demikian juga permintaan eksternal," ujarnya.

Untuk investasi, Henry mengatakan memang tidak sekuat yang ADB kira akibat masih adanya ketidakpastian global, namun realisasinya juga tidak buruk sehingga masih mampu mendorong ekonomi.

Sementara untuk kedatangan wisatawan internasional ke Indonesia telah naik mencapai 173 persen pada Juni meskipun hal ini masih hanya 25 persen dari tingkat pra-pandemi.

Di sisi lain, dia mengatakan belanja pemerintah kali ini tidak akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi mengingat Indonesia mulai berada dalam upaya konsolidasi fiskal yang berlanjut hingga tahun depan.

Baca Juga: