JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan mampu mengoptimalkan program bantuan Kartu Anak Jakarta untuk menuntaskan atau setidaknya menekan anak stunting Ibu Kota. "Optimalkan bantuan Kartu Anak Jakarta yang merupakan program bantuan untuk anak dari keluarga prasejahtera berusia 0-6 tahun," kata legislator DKI Jakarta,Idris Ahmad, Senin (31/7).

Idris menuturkan dengan mengoptimalkanKartu Anak Jakarta bisa memaksimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah daripada melaksanakan program orang tua asuh. Untuk program orang tua asuh harus menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) guna mengalokasikan bantuan uang tunai 1,3 juta per bulan, sertamakanan seperti susu, vitamin, dan telor.

MenurutIdris, nanti ada penebalan anggaran dalam program pemberian makanan tambahan yang selama ini sudah ada di puskesmas, tapi hanya mampu membeli susu. Lebih jauh, dia berharapKartu Anak Jakarta ?????bisa lebih tepat sasaran bila diimbangi integrasi data yang baik. "Saya mendorongbantuan sepenuhnya dilakukan melalui APBD. Bahkan bukan hanya pada kelompok stunting, tetapi juga untuk anak dengan kondisi gizi buruk," katanya.

Menurut Idris, ada banyak kerja lain yang harus dilaksanakan dalam penanganan rawan gizi, mulai dari penataan permukiman dan sanitasi. Otimalkan kader posyandu dan sosialisasikan pendidikan kesehatan. "Tidak bisa dipilih salah satu saja. Semua program penanganan harus paralel. Fokusnya demi meningkatkan status gizi anak Jakarta," jelas Idris.

Anggota DPRD Jakarta lain, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, menilai program orang tua asuh merupakan sebuah solusi juga untuk menurunkan angka stunting. "Ini solusi jangka menengah yang cukup bagus dengan pendekatan gotong-royong dan kepedulian sesama," ujar Anggara.

Namun, untuk menyelesaikan permasalahan stunting juga diperlukan langkah lebih sistematis. Dalam jangka panjang dilakukan secara bertahap, mulai dulu dari keluarga yang membutuhkan. Kemudian, adakan pendampingan pemenuhan gizi seimbang ibu hamil. Pendampingan remaja perempuan juga perlu karena nanti mereka juga menikah dan menjadi ibu.

"Harapannya, dengan program orang tua asuh anak stunting dapat membangun kepedulian bersama guna menekan angka kerdil," ujarnya. Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, minta para orang tua lebih peduli dan membantu menurunkan angka stunting.

Heru menyebutkan, penanganan stunting Jakarta melibatkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk.

Baca Juga: