Partai oposisi utama Thailand, Pheu Thai, akhirnya secara resmi mengusung Paetongtarn Shinawatra  sebagai salah satu kandidat PM pada pemilihan umum yang akan digelar pada 14 Mei mendatang.

NONTHABURI - Partai oposisi utama Thailand, Pheu Thai, pada Rabu (5/4) mengkonfirmasi putri triliuner mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, 36 tahun, sebagai salah satu kandidatnya untuk menjadi perdana menteri dalam pemilihan umum mendatang.

Konfirmasi itu diumumkan Partai Pheu Thai di hadapan massa yang mengenakan kaus dengan warna merah khas partai di sebuah stadion sepak bola di utara Bangkok.

Paetongtarn, yang telah berkampanye dengan penuh semangat meski sedang hamil delapan bulan, mengatakan dia amat menikmati persaingan tersebut.

"Ini akan menjadi tantangan, tetapi kami akan pergi (berkampanye) dan berkomunikasi sebanyak mungkin," kata Paetongtarn kepada wartawan. "Pheu Thai tidak bisa menang sendirian, negara dan rakyat harus menang bersama. Jadi rakyat harus memilih masa depan mereka dengan Pheu Thai," imbuh dia.

Paetongtarn adalah pendatang baru di politik garis depan, tetapi dia telah mendapat banyak dukungan dari massa yang pernah mendukung Thaksin.

Ayah Paetongtarn, Thaksin Shinawatra, dan bibinya, Yingluck Shinawatra, pernah menduduki jabatan PM sebelum keduanya digulingkan oleh militer.

Harus Berjuang

Pemilu Thailand sendiri akan digelar pada 14 Mei mendatang dan pesta demokrasi ini akan berlangsung sengit karena akan menjadi pertarungan dua kubu besar yang didukung oleh militer Thailand dan kaum royalis, dan kelompok oposisi reformis dengan Pheu Thai sebagai pemimpin mereka.

Di kubu promiliter, telah diusung petahana PM Prayut Chan-Ocha, 69 tahun, yang berkuasa melalui kudeta pada 2014, dan mantan Jenderal Prawit Wongsuwan, 77 tahun dari Partai Palang Pracharat yang berkuasa.

Sebelumnya Prayut bersikeras bahwa Thailand membutuhkan sosok yang berpengalaman, namun besarnya dukungan terhadap Partai Pheu Thai dan partai oposisi reformis lainnya, Move Forward, membuat dirinya harus terus berjuang.AFP/I-1

Baca Juga: