*Achmad Nur Hidayat adalah Peneliti Kebijakan Public Narasi Institute
Aparat keamanan sedang sibuk melakukan perburuan terhadap Bjorka. Bjorka sempat menghilang dan kembali aktif pada Kamis kemarin.
Menghilangnya Bjorka dapat beberapa waktu yang lalu memang masuk akal, sepertinya dia hendak melihat sejauh mana upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam perburuan dirinya.
Ada dua pemuda yang diduga Bjorka. Mereka adalah seorang video editor bernama Muhammad Said Fikriansyah (17) dari Gunung Jati, dan yang kedua adalah pemuda dengan berinisial MAH (21) asal Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun.
Setelah kembali muncul Bjorka langsung mengolok-olok upaya penangkapan tersebut. Dia menertawakan dan menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia merasa mereka telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer yang memberi layanan palsu ke pemerintah Indonesia.
Bjorka menyampaikan bahwa dia prihatin ada pemuda ditangkap karena diduga dirinya dan juga menyalahkan Dark Tracer karena memberikan informasi yang salah kepada para pemerintah.
Dalam hal ini pemerintah telah ceroboh mengumumkan sosok dibalik akun Bjorka. Setelah kemunculan kembali Bjorka saat dua orang yang diduga orang dibalik Bjorka ditangkap membuat publik berpikir bahwa otoritas keamanan telah ceroboh melakukan penangkapan tersebut sehingga membuat upaya perburuan ini tampak memalukan dan tidak profesional. Kasihan dua pemuda yang diduga Bjorka dan telah diamankan.
Harus diakui bahwa Bjorka dalam kasus ini berpotensi menjadi ancaman terbongkarnya rahasia-rahasia negara. Disisi lain publik berharap itu terjadi karena banyak kasus-kasus misterius yang berkenaan dengan HAM seperti kasus pembunuhan Munir dan lain-lain. Tentunya ini adalah mimpi buruk bagi pelaku-pelaku pelanggaran HAM.
Bjorka tampaknya makin diburu dia semakin berani. Dan mungkin saja dia meningkatkan aksinya dengan membongkar data-data rahasia negara yang lebih sensitif. Hal ini tentunya akan lebih merepotkan.
Namun seperti apapun menariknya sepak terjang Bjorka jangan membuat lengah rakyat Indonesia dari informasi salah jalan kenaikan BBM, pengawalan terhadap kasus-kasus dan isu besar yang sedang terjadi seperti Kasus Ferdy Sambo, Korupsi, Kenaikan harga yang mencekik, KM50 dan lain-lain.