JAKARTA - Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara, mulai beroperasi secara normal pada Senin pukul 12.01 Wita setelah sebelumnya ditutup sejak Kamis (18/4) akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Kepulauan Sitaro, Sulut.

"Pembukaan operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi berdasarkan hasil paper test yang menunjukkan negatif Volcanic Ash (VA). Alhamdulillah, Bandara Sam Ratulangi sudah kembali normal," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko (22/4).

Ia juga mengatakan operasional bandara dibuka dikarenakan tingkat aktivitas Gunung Ruang sudah menurun ke Level III serta hasil paper test menunjukkan sebaran abu vukanik di sekitar Bandara Sam Ratulangi negatif.

Namun demikian, Ambar dan pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan memonitor secara intensif perkembangan terkini Gunung Ruang dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan Penyelenggara Bandar Udara serta pihak terkait lainnya.

"Kami akan terus mengupdate perkembangan terkini erupsi Gunung Ruang dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder penerbangan khususnya terkait pelayanan penumpang oleh Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU)," ujarnya.

Dalam penanganan keadaan force majeureini Ambar memastikan kebijakan yang diambil demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.

"Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik dan semoga masyarakat bisa memaklumi jika operasional bandara terjadi buka tutup karena menyesuaikan kondisi terkini," ucapnya.

Gunung Ruang erupsi sejak 16 April 2024 sore hari setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaannya. Pada hari yang sama, status gunung tersebut berubah sampai tiga kali, dari Normal ke Waspada, Siaga, dan terakhir Awas.

Baca Juga: