JAKARTA - Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) meresmikan 'Omah Pembatik Cilik' sebagai Destinasi Eduwisata Pembatik Cilik di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, kemarin.

Bangunan 'Omah Pembatik Cilik' merupakan bentuk sinergi antara YPA-MDR dan Asuransi Astra Syariah untuk menyediakan wadah bagi Komunitas Pembatik Cilik untuk berkegiatan membatik, termasuk sebagai rintisan Program Eduwisata Pembatik Cilik.

Peresmian Omah Pembatik Cilik sebagai Destinasi Eduwisata Pembatik Cilik Gedangsari ini dihadiri Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta beserta jajaran, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati, Ketua Pengurus YPA-MDR Gunawan Salim, dan Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra Abdullah Kholifah.

Peresmian disimbolisasikan melalui penandatanganan secarik kain dengan menggunakan canting yang berisi lilin oleh Ketua Pengurus YPA-MDR Gunawan Salim, Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta, dan Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra Abdullah Kholifah.

"Komunitas Pembatik Cilik merupakan upaya untuk memperkuat Pilar Kecakapan Hidup yang menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap kearifan lokal serta keterampilan untuk memajukan daerah," ujar Ketua Pengurus YPA-MDR Gunawan Salim.

Selalu berkomitmen dalam memberikan peace of mind kepada pelanggan dan masyarakat serta lingkungan sekitar, Asuransi Astra Syariah melalui peresmian Omah Pembatik Cilik ini turut meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas tenaga kerja Indonesia agar tercipta insan penggerak bangsa yang dapat bersaing secara global. Hal ini juga sejalan dengan tanggung jawab sosialnya yang didasarkan pada pilar kesehatan, pilar pendidikan, pilar lingkungan, dan pilar kewirausahaan.

"Penting bagi generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang baik sehingga berkompetensi, semangat berwirausaha dan berwawasan global untuk menghadapi dunia yang semakin kompetitif. Harapannya melalui donasi ini, selain dapat meningkatkan pembelajaran murid di Omah Pembatik Cilik, juga dapat mengajak anak-anak dan pelajar lainnya untuk ikut serta dalam mengasah keterampilan dan menciptakan pribadi siap kerja serta melestarikan budaya Indonesia yakni kain batik," ujar Unit Manager Environment & Social Responsibility Asuransi Astra Abdullah Kholifah.

Komunitas Pembatik Cilik merupakan salah satu program pembinaan khusus bagi siswa pilihan yang memiliki minat dan bakat dalam membatik. YPA-MDR bekerja sama dengan salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017 dari Batu, Jawa Timur, yaitu, Anjani Sekar Arum yang berperan sebagai narasumber pengajar batik.

Di hari yang sama, YPA-MDR juga mengukuhkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Gunungkidul, Diah Purwanti Sunaryanta, yang juga istri Bupati Gunungkidul, sebagai Ketua Pembina Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari, dan dua orang pengurus Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari yang merupakan guru sekolah binaan dan pengrajin lokal. Komunitas Pembatik Cilik dan Destinasi Eduwisata Pembatik Cilik Gedangsari diharapkan dapat berjalan aktif, selaras dengan program pemerintah daerah, dan memberi dampak positif bagi masyarakat setempat.

Omah Pembatik Cilik menjadi ruang berkreasi bagi Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari yang telah dibina oleh YPA-MDR sejak Oktober 2021, dimulai dengan 47 siswa, hingga kini telah berkembang menjadi 80 siswa dari 8 sekolah binaan jenjang SD, SMP, dan SMK.

Ke depan, Omah Pembatik Cilik dirancang sebagai destinasi berkumpulnya pengunjung wisata berbasis edukasi, di mana pengunjung dapat praktik membatik dengan dilatih secara langsung oleh para pembatik cilik, dimanjakan matanya dengan karya-karya batik premium dari para pembatik cilik, dan tidak lupa juga berbelanja berbagai produk batik karya pengrajin setempat dengan kualitas yang tidak kalah saing dengan merek mainstream.

Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta menyampaikan apresiasi terhadap daya dan usaha YPA-MDR untuk memberikan wadah ekspresi bagi para siswa untuk berkarya melalui seni membatik yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Upaya YPA-MDR selaras dengan program pemerintah untuk menghasilkan generasi muda yang berbakat, terutama yang memiliki bekal kecakapan hidup dan rasa peduli terhadap budaya kearifan lokal sehingga dapat mengambil peran untuk memajukan kualitas pendidikan di daerah masing-masing.

Sejalan dengan cita-cita Astra untuk 'Sejahtera Bersama Bangsa,' YPA-MDR mengambil momentum bulan Ramadhan ini untuk memberi santunan kepada 30 anak yatim piatu siswa sekolah binaan di Kabupaten Gunungkidul.

Baca Juga: