TOKYO - Penonton atau suporter akan dilarang hadir untuk menyaksikan langsung Olimpiade Tokyo yang digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Keputusan tersebut setelah pejabat Jepang mengumumkan negara itu masih dalam situasi darurat pandemi virus korona.

Itu berarti untuk kali pertama Olimpiade akan berlangsung secara tertutup dan merupakan pukulan lain bagi penyelenggara karena mereka mencoba membangun momentum untuk acara tersebut.

Ketika Olimpiade ditunda tahun lalu karena skala pandemi yang makin meluas. Ada pembicaraan bahwaajang multievent itu digelar sebagai bukti dunia telahberhasil mengatasi virus. Namun, itu tidak terjadi. Faktanya terjadi lonjakan infeksi baru dan varian yang lebih menular, termasuk strain Delta yang telah menakutkan para pejabat di Jepang.

Negara ini menghindari isolasi yang ketat dan juga bergerak perlahan untuk memulai vaksinasi dan sejauh ini hanya sekitar 15 persen dari populas Jepang yang divaksinasi sepenuhnya.

Dengan infeksi yang meningkat, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada hari Kamis (8/7), mengumumkan Tokyo akan berada di bawah keadaan darurat virus dari 12 Juli hingga 22 Agustus.

Penyelenggara dengan pejabat pemerintah lokal dan nasional serta Ketua Komite Olimpiade dan Paralimpiade untuk membuat apa yang disebut Ketua Tokyo 2020 Seiko Hashimoto sebagai "keputusan yang sangat sulit".

Dia mengatakan penonton akan dilarang hadir di venue-venue yang berlokasi di Tokyo dan tiga daerah sekitarnya. ben/AFP/S-2

Baca Juga: