JAKARTA - Saling gertak antara Israel dan Iran kembali terjadi. Bahkan tensinya sekarang lebih panas. Israel mengancam akan menyerang negara para Mullah tersebut. Tak mau kalah, Iran juga balik menggertak, tak takut bahkan siap berperang.

Namun memang, keberadaan Israel di jazirah Timur Tengah tak pernah sepi memantik bara. Israel, dianggap negara penjajah yang mencaplok tanah Palestina. Bahkan, demi mengusir Israel, beberapa negara Arab di bawah komando Gamal Abdul Nasser dari Mesir, pernah angkat senjata. Tapi mesin perang Israel lebih digjaya. Salah satu petang sengit yang pernah terjadi antara negara Arab dengan Israel adalah Perang Yom Kippur. Dalam perang ini, Israel boleh menepuk dada.

Tapi bukan berarti, para serdadu dan jenderal Israel bisa terus nyenyak tidur. Mereka harus tetap awas dan siaga. Karena dari dekat jantung kekuasaan mereka, kelompok Hizbullah tak pernah henti menabur mesiu. Lewat roket-roket yang dikirimkan ke wilayah Israel, Hizbullah menjadi momok yang membuat para serdadu Israel tak pernah bisa mimpi dengan indah.

Mengutip buku, Perang Dunia III di Pelupuk Mata: Iran Skenario Penghabisan, yang ditulis Musa Kazhim dan Alfian Hamzah (2007), pada tahun 2006, sekitar 3000 orang milisi Hizbullah sukses memukul mundur 50 ribu pasukan darat Israel yang merangsek ke wilayah Lebanon. Peristiwa yang menampar wajah para jenderal zionis itu terjadi dalam perang yang dikenal dengan perang 33 hari.

Tidak hanya itu, roket-roket Katyusha yang diluncurkan para milisi Hizbullah sukses menjangkau wilayah Israel. Ribuan roket Katyusha yang selalu datang dari wilayah Lebanon, kerap membuat para serdadu Israel tak pernah nyenyak tidur.

Roket Katyusha memang masih jadi momok menakutkan bagi para serdadu Israel. Meski Israel dipagari oleh sistem pertahanan anti rudal modern seperti sistem anti rudal patriot atau Iron Dome tetap saja roket lawas buatan Uni Soviet yang pernah jadi andalan di Perang Dunia II, masih sulit dijinakkan.

Roket-roket ini diluncurkan membombardir Israel secara bersamaan. Sekali diluncurkan bisa datang bak gelombang. Ini yang membuat sistem anti rudal patriot kesulitan menghalau roket-roket Katyusha yang oleh mereka disebut roket bodoh. Bayangkan saja, pada saat perang antara Hizbullah dan Israel pada 2006, sedikitnya telah diluncurkan 3.970 roket Katyusha untuk membombardir wilayah Israel. Sementara diperkitakan, Hizbullah memiliki sekitar 13 ribu sampai 14 ribu roket Katyusha.

Baca Juga: