JAKARTA - Sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 melaporkan stok oksigen menipis. Menyikapi itu pihak TNI AU pun bergerak cepat. Mereka turun tangan membantu menyediakan stok oksigen untuk rumah sakit.

Menurut keterangan tertulis dari Dispen TNI AU yang diterima Koran Jakarta, Selasa (6/7), kelangkaan oksigen menjadi salah satu persoalan serius sejumlah rumah sakit dalam merawat pasien yang terpapar Covid-19. Sebab tidak jarang akibat kelangkaan oksigen ini, rumah sakit tutup sementara.

"Seperti yang dialami RSUD Cibabat, Cimahi, Bandung yang terpaksa menutup sementara layanan IGD untuk pasien Covid-19, karena pasokan oksigen yang menipis," kata Dispen TNI AU dalam keterangannya.

Maka, kata Dispen TNI AU, menyikapi kondisi tersebut, TNI AU bergerak cepat. Lewat Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau), TNI AU turun tangan membantu rumah sakit mendapatkan oksigen. Koharmatau sendiri mempunyai kemampuan memproduksi zat azam, langsung beraksi.

Sementara itu Komandan Koharmatau Marsda TNI Tri Suryono, mengungkapkan, kelangkaan pasokan oksigen yang dialami RSUD Cibabat, Cimahi, mendorong Koharmatau berbuat sesuatu. Begitu dengar RSUD Cibabat kekurangan oksigen, ia pun langsung memerintahkan Dandepo 70 Kolonel Tek Heri Supriyanto untuk membantu kelangkaan oksigen ke sejumlah rumah sakit di Bandung.

"Melalui Sathar Pazam 731 atau Pabrik Zat Azam, secara bertahap tabung oksigen mulai didistribusikan ke sejumlah Rumkit di Bandung sesuai kebutuhan," ujarnya.

Kata Marsma Tri Suryanto, setidaknya sudah ada 74 tabung oksigen ukuran 12 kg dipasok. Ada pun rumah sakit-rumah sakit yang sudah menerima pasokan oksigen dari Koharmatau yaitu RSUD Cibabat Cimahi sebanyak 10 tabung, RS Bhayangkara kelas II Kartika Asih sebanyak 10 tabung, RSUD Ujung Berung 10 tabung, RS Humana Prima Rancabalong dipasok sebanyak 20 tabung.

"LalunRSUD Cikalong Wetan sebanyak 14 tabung, dan RS Edelwis sebanyak 10 tabung," katanya.

Aksi cepat Koharmatau ini, kata Marsma Suryanto, diharapkan dapat membantu operasional layanan IGD Rumkit dalam merawat pasien terpapar Covid-19. Saat ini kemampuan produksi zat asam TNI AU, juga dilakukan sejumlah Pazam yang berada di Madiun, Makassar dan Pekanbaru.

"Produksi zat asam itu sendiri selama ini dilakukan untuk mendukung kebutuhan penerbangan," ujarnya.

Baca Juga: