Obat corona Molnupiravir yang telah menjadi buah bibir warga dunia saat ini tengah diupayakan pemerintah agar dapat masuk ke Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memaparkan perjalanan yang akhirnya dipilih Molnupiravir.

Mula-mula, Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terbang berkunjung ke Merck di Amerika Serikat pada pekan lalu. Pada kesempatan tersebut, pemerintah juga dapat menjadi pabrik Molnupiravir dibangun di Indonesia.

Dante menerangkan, obat tersebut memiliki peluang yang cukup besar dalam menyembuhkan kasus positif Covid-19 pada pasien dengan gejala ringan.

"Kenapa obat ini dipilih karena berdasarkan uji klinis tahap 3, Molnupiravir ini bisa menurunkan angka hospitalisasi di RS dan menurunkan angka kematian sebanyak 50 persen pada kasus ringan, bukan kasus sedang dan berat," ungkap Dante dalam konferensi pers di KPK, Selasa (26/10/2021).

Sementara itu, apa yang dapat disebut game changer adalah penggabungan protokol kesehatan, vaksinasi, dan juga tentu obat-obatan.

"Jadi pendekatan yang dilakukan untuk mengadakan obat ini bagi masyarakat. Tapi ini bukan game of changer, game of changer-nya adalah mosaik yang terbentuk dari mulai protokol kesehatan yang baik vaksinasi yang cepat dan pengobatan yang mumpuni," ujar Dante.

Dari ketiga hal tersebut apabila dapat dimaksimalkan, maka dapat membantu Indonesia untuk dapat menghindari prediksi datangnya gelombang ketiga corona.

"Dari mosaik tersebut kita berusaha mencegah terjadinya gelombang ketiga," pungkas dia.

Bangun Pabrik Molnupiravir di Indonesia

Budi Gunadi Sadikin tidak hanya mendatangkan obat Molnupiravir, tetapi juga menjajaki produsen Merck & Co., dapat membangun pabrik di Indonesia. Penyediaan bahan baku Molnupiravir juga ikut direncanakan.

"Kami sudah menjajaki dengan mereka (Merck) untuk bisa membangun pabrik obatnya juga di Indonesia, termasuk bahan baku obatnya," terangnya.

"Ada beberapa alternatif obat COVID-19. Saya, saat ini bersama Menteri Kesehatan sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan produsen obat merek Molnupiravir," ujar Luhut Pandjaita saat memberikan keterangan pers Hasil Ratas "Evaluasi PPKM" pada Senin, 18 Oktober 2021.

Baca Juga: