JAKARTA - Obat herbal merupakan bagian dari metode pengobatan tradisional yang telah diaplikasikan di berbagai negara secara turun-temurun. Obat herbal dipilih oleh sebagian masyarakat karena dianggap lebih alami dan minim efek samping, termasuk untuk obat batuk.

Indonesia sendiri masuk ke dalam 25 negara yang telah memiliki dan menerapkan kebijakan obat berbahan alami. Berbagai penelitian menyebutkan, dari puluhan ribu keanekaragaman hayati yang ada di tanah air baru sekitar 1.000 jenis tumbuhan herbal digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit.

"Tingkat kepercayaan masyarakat pun semakin tinggi terhadap obat herbal dan upaya kesehatan tradisional. Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 32 persen masyarakat Indonesia memilih menggunakan pengobatan dan obat tradisional ketika sakit," kata Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, Weitarsa Hendarto, dalam peluncuran produk OBH Combi Herbal, di Jakarta (25/7).

Dari segi bisnis, data retail audit dalam tujuh tahun terakhir memperlihatkan pertumbuhan obat batuk herbal 3 kali lebih cepat dari obat batuk non herbal. Penjualan obat batuk herbal terus tumbuh dan mencapai 16 persen pada 2022.

Melihat fakta tersebut OBH Combi sebagai merek obat batuk herbal kemasan botol terus melakukan inovasi untuk menjawab kebutuhan konsumen dan pasar yang terus bertumbuh. Setelah peluncuran OBH Combi Antitussive pada 2022, kini OBH Combi sebagai salah satu produk dari Combiphar, menghadirkan inovasi terbarunya OBH Combi Herbal.

"OBH Combi memperkenalkan OBH Combi Herbal sebagai pilihan obat batuk berdahak dengan bahan alami bagi konsumen yang lebih menyukai obat batuk herbal" ungkap Weitarsa.

OBH Combi Herbal adalah salah satu pilihan dari rangkaian obat batuk OBH Combi untuk konsumen yang memilih obat batuk jenis herbal. Kandungan alaminya berupa perpaduan ekstraksuccus liquiritiae, ekstrak daun ivy dan madu.

"Madu memiliki antioksidan tinggi dan membantu meringankan batuk. Ekstrak daun ivy melegakan saluran pernafasan, mengurangi gejala batuk dan mengeluarkan dahak. Ekstrak succus liquiritiae (akar manis) meringankan iritasi, meredakan batuk serta melegakan saluran pernafasan," terangnya.

Kombinasi ketiga bahan alami tersebut membuat OBH Combi Herbal mampu memberi rasa nyaman dengan sensasi yang menghangatkan dan melegakan tenggorokan. Obat ini dapat membantu meredakan batuk berdahak untuk dewasa dan anak. Melalui OBH Combi Herbal, Combiphar kata Weitarsa menunjukkan komitmen terhadap inovasi, kualitas dan kebutuhan konsumen.

OBH Combi Herbal dibuat menggunakan teknologi modern dan kualitas bahan alami yang terjamin. Produknya telah sesuai standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk menghasilkan produk obat yang memenuhi standar mutu (quality), keamanan (safety) dan manfaat (efficacy).

"Combiphar mengerti bahwa sebagian masyarakat lebih memilih pengobatan herbal, karena berasal dari bahan alami dan minim efek samping. Dengan hadirnya OBH COMBI Herbal, diharapkan dapat memberikan alternatif bagi keluarga yang memilih pengobatan batuk herbal," pungkas Weitarsa.

Baca Juga: