“Persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadan. Persiapan mental dilakukan dengan menyucikan niat bahwa ibadah kita semata mata untuk menjadikan kita insan yang bertakwa."

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyatakan Hari Raya Nyepi dan hari awal Bulan Suci Ramadan dalam waktu yang bersamaan merupakan momentum untuk memupuk nilai-nilai toleransi beragama.

Dia mengatakan kerukunan antarumat beragama harus terus dipupuk dengan memperkokoh landasan toleransi, dengan menumbuhkan sikap saling menghormati terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara.

"Pelaksanaan acara keagamaan yang berbeda dan terjadi dalam waktu yang bersamaan merupakan bagian dari momentum untuk memupuk nilai-nilai toleransi dan saling menghormati setiap anak bangsa dalam upaya mewujudkan kerukunan sesama umat beragama di tanah air," kata Lestari dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (11/3).

Dia mengatakan bahwa sikap menghormati antarsesama manusia merupakan sebuah kewajiban dalam proses berbangsa dan bernegara. Dengan keberagaman di berbagai bidang yang dimiliki oleh Indonesia, dia pun yakin hal tersebut bisa menumbuhkembangkan nilai-nilai toleransi.

Menurutnya kebhinekaan yang ada di tanah air harus mampu dimanfaatkan sebagai bagian dari kekuatan yang kita miliki. Dalam proses membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik, menurutnya beragam potensi dan sumber daya yang berbeda-beda perlu menjadi satu kekuatan.

Perkuat Persaudaraan

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa bulan Ramadan merupakan madrasah bagi umat Islam untuk melakukan pendidikan diri dalam rangka mencapai penyucian diri dan pemurnian jiwa serta memperkuat persaudaraan antara sesama bangsa, dan persaudaraan antara sesama manusia.

"Persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadan. Persiapan mental dilakukan dengan menyucikan niat bahwa ibadah kita semata mata untuk menjadikan kita insan yang bertakwa," ucap Wapres melalui keterangan video yang diterima di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan terdapat tiga manfaat dari ibadah puasa yang kita laksanakan. Pertama, manfaat kejiwaan atau spiritual. Manfaat kedua dari ibadah puasa ialah sosial kemasyarakatan.

Manfaat terakhir, kata Wapres, terkait dengan kesehatan. Lebih lanjut, ia menyatakan bangsa Indonesia juga baru saja melewati gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024 yang terlaksana dengan aman dan damai. Kendati demikian, Wapres juga mengingatkan gelaran pemilu pasti akan melahirkan perbedaan pilihan dan pandangan.

"Tetapi kita tidak boleh membiarkan pemilu atau apapun menjadi alasan retaknya tali persaudaraan antara sesama muslim dan sesama bangsa," ujar Wapres.

Untuk itu, Wapres menyatakan bulan Ramadan menjadi momen yang pas untuk mempererat silaturahim, memperkokoh Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan antarumat Islam, persaudaraan antara sesama bangsa, dan persaudaraan antara sesama manusia.

Terkait Hari Raya Nyepi, Wapres mengharapkan menjadi sebuah refleksi yang indah bagi semua manusia. "Hari Raya Nyepi yang dijalankan umat Hindu sejatinya menjadi refleksi yang indah bagi kita semua," kata Wapres.

Baca Juga: