Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengembangkan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai kota yang ramah pejalan kaki.

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengembangkan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai kota yang ramah pejalan kaki.

Deputi Perencanaan dan Pertanahan OIKN, Mia Amalia mengatakan pentingnya infrastruktur pejalan kaki dan ruang hijau yang baik di sebuah kota. "Ke depannya, kami perlu meningkatkan infrastruktur bagi pejalan kaki," ujar Mia dalam "Liveable and Lovable Nusantara Collaboration Forum" di Jakarta, Rabu, kemarin.

"Selain itu, penambahan ruang hijau yang lebih banyak akan membuat aktivitas berjalan kaki dan bersepeda di Nusantara lebih menyenangkan, terlebih saat ini cuaca tergolong panas," katanya.

Menurut Mia, kota ramah pejalan kaki sejalan dengan visi IKN untuk membangun kota yang layak huni. Hal ini menurutnya penting untuk menciptakan kualitas hidup yang tinggi bagi penduduknya.

Selain itu, dia mengatakan infrastruktur pejalan kaki yang memadai dan ruang hijau yang luas akan mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial antar warga. Konsep ini selaras dengan tujuan IKN untuk menumbuhkan keterikatan yang kuat di antara penduduknya.

Ia menyatakan optimistis bahwa dengan upaya rehabilitasi yang berkelanjutan, upaya untuk menciptakan infrastruktur hijau tersebut dapat dicapai.

Otorita IKN juga berkomitmen untuk membangun kota yang tidak hanya fungsional, tetapi juga menyenangkan dan menumbuhkan keterikatan antar penghuninya dengan membangun proyek-proyek prioritas, seperti pusat budaya dan kuliner.

Mia Amalia, mengatakan ada tiga proyek prioritas yang akan dibangun di IKN guna mendukung tujuan tersebut.

Pertama adalah Taman Pancasila yang akan dibangun lebih dari sekadar taman-taman pada umumnya. "Taman Pancasila mencakup aktivitas komersial sekaligus berfungsi sebagai ruang publik, yang juga mendorong keterlibatan masyarakat, perayaan budaya yang beragam. Ini juga akan menjadi pusat untuk bertukar ide," kata Mia.

Kedua, pusat kuliner di dalam arena Taman Pancasila yang disebutnya bakal memadukan tradisi kuliner Indonesia yang kaya, yang menawarkan perpaduan sempurna antara hidangan tradisional Indonesia dan suasana asri ruang hijau di Nusantara.

Ketiga, pusat kebudayaan yang akan menjadi platform untuk merayakan budaya Indonesia yang beragam melalui bentuk seni tradisional dan kontemporer, termasuk musik, tari, kerajinan tangan, dan tayangan audio visual.

Mia mengatakan pusat kebudayaan tersebut diharapkan dapat memperkuat identitas bangsa, mendorong ekonomi kreatif, menarik talenta terbaik, dan melestarikan warisan budaya Indonesia untuk generasi mendatang.

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono dalam sambutannya menyatakan bahwa IKN akan menjadi kota yang layak huni, menyenangkan, yang mengutamakan kesejahteraan dan kebahagiaan penduduknya.

Bambang mengatakan salah satu elemen penting dalam pembangunan Nusantara adalah berpusat pada manusia, sebab kualitas hidup penduduk menentukan kebahagiaan suatu kota. "Dibutuhkan komitmen dan upaya yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi nomor 1 adalah manusia, nomor 2 manusia, nomor 3 manusia. Itu kunci kami membangun kota yang layak huni dan menyenangkan," ucap Bambang. Ant/S-2

Baca Juga: