Dalam upaya melawan junta yang berkuasa di Myanmar, pemerintah bayangan berupaya melakukan penggalangan dana dan sejauh ini mereka telah berhasil menghimpun dana sebesar lebih dari 100 juta dollar AS.

YANGON - Pemerintah bayangan Myanmar yang dikenal dengan nama Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari 100 juta dollar AS untuk mendanai perjuangan demokrasinya dan menggulingkan junta.

"Sekitar 45 persen dari dana tersebut berasal dari penjualan yang disebut Obligasi Perbendaharaan Khusus Revolusi Musim Semi," kata Tin Tun Naing, menteri pemerintahan bayangan untuk Urusan Perencanaan, Keuangan dan Investasi, dalam konferensi pers pada Minggu (15/1).

"Dana ini akan setimpal hanya jika upaya demokrasi berhasil," imbuh dia.

Dana juga dikumpulkan melalui lelang properti terkait militer. Sementara pembeli tidak akan memiliki akses langsung ke properti yang telah berhasil mereka tawar dan bayar, NUG berjanji mereka akan diberikan aset setelah junta penguasa disingkirkan.

"Di antara aset real estate yang ditawarkan adalah dua rumah mewah milik kepala junta Min Aung Hlaing dan properti yang disita militer," kata Tin Tun Naing.

Dana tersebut akan digunakan secara efektif di berbagai sektor untuk memastikan hasil positif dari pertarungan demokrasi dalam waktu sekitar satu tahun, katanya.

Pemerintah bayangan juga akan segera melegalkan penawaran koin awal untuk menempatkancryptocurrencydi pusat rencana keuangannya, sambil menerima deposito tetap dalam bentuk transfer uang dan depositocryptodi bank yang akan segera didirikan, kata Tin Tun Naing.

"Untuk memastikan revolusi akan membuahkan hasil dalam satu tahun, kami akan menggunakanblockchaindancryptocurrencyuntuk mendirikan Spring Development Bank pada akhir bulan depan," tutur dia.

Siapa pun yang tertarik mendanai pemerintah bayangan didorong untuk menggunakan fungsi perbankannya, yang akan tersedia pada kuartal pertama 2023, kata dia.

Keyakinan

Sebelumnya NUG mencoba mendapatkan akses ke dana sebesar 1 miliar dollar AS yang dibekukan oleh Amerika Serikat (AS) sejak Februari 2021 lalu, ketika angkatan bersenjata Myanmar menggulingkan pemerintah sipil.

Sekutu pemimpin sipil yang digulingkan Aung San Suu Kyi, 77 tahun, membentuk pemerintahan bayangan, yang tetap yakin dapat segera merebut kembali kendali atas seluruh negeri.

Sementara itu junta telah memvonis peraih Nobel perdamaian Suu Kyi hukuman penjara selama 33 tahun setelah ia dinyatakan bersalah atas sejumlah tuduhan kriminal, termasuk korupsi dan menghasut perbedaan pendapat terhadap militer.

Pemerintah bayangan juga telah memperoleh tiga miliar kyat dari mengumpulkan pajak di 38 dari 330 kotapraja di seluruh Myanmar di mana kelompok perlawanan memegang kendali.

Pajak ini juga akan dikumpulkan dari hasil berbagai sumber daya alam dan sektor pertambangan dan dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun platformcrowdfunding, kata Tin Tun Naing.

"Investor kami tahu betul bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan hanya jika revolusi ini berhasil, tetapi mereka terus berinvestasi dalam proyek kami karena kepercayaan mereka," kata dia seraya menunjukkan seorang individu tak dikenal yang telah menyumbang dana sebesar 6 juta dollar AS untuk rencana NUG. ST/Bloomberg/I-1

Baca Juga: