Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi gerakan nasional revolusi mental (GNRM) di bawah koordinasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengapresiasi dan mendukung GNRM melalui partisipasi masyarakat. Helmi mendorong gerakan itu berorientasi kepada penguatan nilai luhur budaya bangsa. "Yakni tepa selira, gotong royong, saling menghormati dan membangun jati diri bangsa," kata Helmy.
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan bahwa GNRM merupakan program yang strategis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang maju sebab faktor mental sangat penting dalam membangun karakter bangsa. Karena itu sangat tepat ketika pemerintah menjadikan revolusi mental sebagai gerakan nasional.
"Selama beberapa tahun, Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian PMK bekerjasama dalam gerakan nasional Revolusi Mental. Program revolusi mental sangat bermanfaat dalam membangun kehidupan sosial yang rukun, tolong menolong, gotong royong dan sikap positif serta kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Mu'ti.