Northern Illinois University Amerika Serikat tertarik untuk membangun kampus pascasarjana di IKN.

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan Northern Illinois University (NIU) Amerika Serikat (AS) tertarik untuk membangun kampus pascasarjana di IKN.

Kepala OIKN, Bambang Susantono, berdiskusi bersama Presiden Northern Illinois University (NIU), Lisa C Freeman, membahas ketertarikan NIU dalam berpartisipasi dalam penyediaan pendidikan bertaraf internasional di Nusantara.

Seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/1), Presiden NIU Amerika Serikat, Lisa C Freeman, menyatakan keinginan NIU dalam menjadi bagian pembangunan Nusantara.

"Northern Illinois University dengan keahlian unik di bidang public administration, political science, computer science, dan sustainability memberikan peluang dan kecocokan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan di Nusantara," kata Lisa.

NIU tertarik untuk membangun fasilitas pendidikan dengan mendirikan program pascasarjana di Nusantara.

Sementara itu, Dekan College of Liberal Arts and Sciences NIU, Robert Brinkmann, mengatakan NIU ingin mempelajari proses pembangunan di Nusantara.

"Program ini akan memberikan mutual benefits bagi pembangunan Nusantara sebagai kota modern dan berkelanjutan dan juga sebagai pembelajaran internasional dari proses pembangunan di IKN," kata Robert.

NIU telah memiliki kedekatan dengan wilayah Asia Tenggara dengan didirikannya Center for Southeast Asian Studies sejak 1963.

Executive Director for Global Initiatives NIU, Eric Jones, menerangkan banyak alumnus NIU yang menjadi figur berpengaruh di Indonesia.

Kepala OIKN, Bambang Susantono, mengatakan pembangunan Nusantara merupakan bagian dari Indonesia experiment.

"Pembangunan Nusantara sebagai sustainable forest city yang berkesesuaian dengan kampanye global dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), perubahan iklim, dan biodiversitas merupakan living lab bagi dunia," ujar Bambang.

Kolaborasi Riset

Dalam kesempatan tersebut, Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof Mohammed Ali Berawi, menjelaskan peran Nusantara Institute sebagai peluang kolaborasi dalam bentuk riset dan pendidikan.

"Pembangunan Pusat Riset dari klasterisasi sektor energi, sosial, konservasi lingkungan, hingga teknologi informasi akan memfasilitasi berbagai inisiatif dan ketertarikan institusi riset global dalam pembangunan di IKN," kata Ali.

Sebelumnya, Bambang menyebutkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalokasikan dana lebih kurang 40 triliun rupiah untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Ibu Kota Nusantara.

"APBN 2024 mengalokasikan sekitar 40 triliun rupiah untuk pembangunan infrastruktur IKN," kata Bambang.

Alokasi dana dari APBN penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur dasar IKN, lanjut dia, karena menyangkut pemerintahan dan semua infrastruktur yang bersifat barang publik (public goods).

Artinya, pembangunan yang tidak komersial harus dilakukan pemerintah pusat, seperti infrastruktur jalan, penyediaan air bersih, sektor persampahan, dan yang lain-lain.

"Alokasi dana dari APBN itu juga termasuk untuk pembangunan Pemerintah Daerah Khusus (Pemdasus) Kota Nusantara," ujarnya.

Namun, rincian pembangunan lanjutan infrastruktur dasar Ibu Kota negara masa depan Indonesia dengan dana sekitar 40 triliun rupiah dari APBN 2024 itu, menurut dia, yang menentukan Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Pastinya anggaran 40 triliun rupiah dari APBN digunakan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan Kota Nusantara," tambahnya.

Baca Juga: