Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) meluncurkan salah satu unit drone pengintai bersenjata yang berbasis di Tiongkok Barat Laut. Adapun senjata tersebut memiliki peran penting dalam menjalankan tugas pertahanan dan penanggulangan terorisme di wilayah perbatasan.
Dilansir dari Global Times, sebuah kendaraan udara tak berawak pengintai bersenjata itu baru-baru ini menggelar latihan dari pangkalan Angkatan Udara PLA di gurun di Tiongkok bagian barat laut. Dalam penayangan di stasiun penyiaran resmi Tiongkok, yakni China Central Television (CCTV) pada Kamis (22/9), terlihat drone tersebut melakukan pengintaian dan serangan dalam serangan dalam penerbangan jarak jauh mencapai lebih dari 1.000 kilometer.
Drone pengintai tersebut memiliki daya tahan yang lama sehingga memungkinkan memahami situasi medan perang secara "real time" dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, drone tersebut juga memiliki tingkat adatif yang tinggi terhadap keragaman lingkungan dan target medan perang, serta berkemampuan untuk menghancurkan sasaran di tempat, menurut pernyataan Yu Ruichao selaku kepala staf resimen drone tersebut.
Yu mengatakan, peningkatan sistem operasi drone dilakukan secara reguler sehingga kemampuan serangnya meningkat signifikan. Ini menjadi kali pertama unit drone Angkatan Udara PLA dibuka untuk pers, menurut laporan CCTV.
Dalam laporan itu, seiring peningkatan unit, drone telah ditempatkan dalam latihan integrasi dengan jet tempur, pesawat peringatan dini, helikopter, dan drone lainnya, sehingga kemampuan maksimum drone dapat dicapai. Pilot drone sebelumnya menerbangkan jet tempur J-7, J-8 dan J-16, tetapi sekarang mereka menerbangkan drone dari darat di stasiun kendali jarak jauh.
Angkatan Udara PLA telah secara terbuka menampilkan drone pengintai bersenjata ketinggian menengah GJ-2 di pertunjukan udara sebelumnya.
Dikerahkan di wilayah gurun di Tiongkok bagian barat laut, pesawat tak berawak dapat melakukan misi termasuk patroli perbatasan dan kontraterorisme jauh lebih efektif dan efisien daripada berjalan kaki, dan lebih hemat biaya daripada menggunakan pesawat berawak, seorang ahli militer Tiongkok yang meminta anonimitas mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu.
PLA juga menyebarkan drone di bagian lain negara itu. Misalnya, enam jenis drone, yaitu CH-4, WZ-7, BZK-007, BZK-005, KVD-001 dan TB-001, terlihat di sekitar pulau Taiwan di Tiongkok Timur pada September, menurut otoritas pertahanan di pulau itu.
Peralatan tak berawak adalah arah utama peperangan di masa depan berkembang, dan pengembangan pesawat tak berawak Tiongkok adalah kelas dunia, kata pengamat. Beijing tidak hanya akan mengembangkan drone yang lebih canggih, tetapi juga drone yang mudah digunakan dengan efisiensi biaya tinggi, kata pakar tersebut.