Netflix dilaporkan akan mulai menindak penggunanya yang nekat berbagi kata sandi akun mereka atau yang dikenal dengan Netflix Sharing dengan orang lain pada akhir kuartal pertama (Q1) tahun ini.

Keputusan itu diumumkan layanan streaming raksasa itu ketika mempresentasikan laporan pendapatan perusahaan kepada para pemangku kepentingan pada pertengahan Januari lalu, seperti yang dilaporkan Bustle.

Dengan kata lain, pengguna yang ketahuan berbagi kata sandi dengan orang lain di berbagai lokasi geografis atau rumah tangga yang berbeda kemungkinan besar akan dikenakan biaya tambahan per Maret 2023.

"Saat kami meluncurkan berbagi berbayar, anggota di banyak negara juga akan memiliki opsi untuk membayar ekstra jika mereka ingin berbagi Netflix dengan orang yang tidak tinggal dengan mereka. Seperti halnya hari ini, semua anggota dapat menonton sambil bepergian, baik di TV atau perangkat seluler," ujar Netflix.

Netflix sharing sendiri merupakan paket yang memungkinkan pengguna berbagi satu akun untuk empat perangkat yang ditujukan untuk keluarga yang masih satu rumah.

Akan tetapi, banyak pengguna yang justru membagikan akun Netflix Sharing mereka dengan pengguna lain di luar rumah tangga yang sama, atau bahkan kepada mereka yang tak dikenal. Praktik inilah yang akan dikenakan biaya tambahan oleh Netflix

Selama setahun terakhir, Netflix diketahui telah bereksperimen dengan kebijakan baru terkait berbagi sandi di negara-negara tertentu di Amerika Tengah dan Selatan seperti Kosta Rika, Chili, Peru, Argentina, dan Republik Dominika.

Menurut Bustle, negara-negara ini dipilih karena banyak pengguna Netflix di negara-negara itu yang membagikan kata sandi dengan orang di luar rumah tangga yang terdaftar untuk akun tersebut.

Pelanggan di Amerika Tengah dan Selatan diharuskan membayar ekstra USD2,99 atau sekitar Rp46 ribu setiap bulannya untuk menambahkan 'rumah tangga baru' ke paket mereka.

Karena perubahan ini akan membuat beberapa pelanggan membayar lebih atau beralih ke langganan individual, Netflix juga mengatakan bahwa pihaknya sadar pelanggan dapat memilih keluar dari layanan karena ketidakmampuan untuk membayar harga baru. Tetapi Netflix meyakinkan bahwa kemerosotan itu hanya sementara.

"Kami yakin polanya akan serupa dengan apa yang telah kami lihat di Amerika Latin, dengan keterlibatan yang tumbuh seiring waktu karena kami terus memberikan rangkaian program yang bagus dan peminjam mendaftar untuk akun mereka sendiri," kata laporan itu.

Baca Juga: