YERUSALEM - Mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tampaknya akan kembali berkuasa setelah hasil pemilu pada Selasa (1/11) menunjukkan blok sayap kanannya menuju kemenangan tipis.

PM terlama Israel itu diadili atas tuduhan korupsi, yang ia bantah. Ia siap untuk mengambil 61-62 kursi di Knesset yang seluruhnya 120 kursi, menurut jajak pendapat televisi Israel.

Hasil jajak awal mungkin berbeda dari hasil akhir pemilu, yang diperkirakan tidak akan terjadi sampai akhir pekan ini. "Tentu saja saya senang. Saya hanya berharap angka itu terus meningkat," kata anggota parlemen Likud bernama Dudi Amsalem. "Kami akan memperkuat identitas Yahudi, hukum dan ketertiban," imbuh dia.

Pemilu kelima Israel yang dilakukan dalam waktu kurang dari empat tahun itu membuat jengkel banyak pemilih, tetapi jumlah pemilih dilaporkan tetap pada tingkat tertinggi sejak 1999.

Kampanye pemilu Israel kali ini sempat diguncang oleh kelompok sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan daftar Zionisme Agama ultra-nasionalisnya, yang kini siap menjadi partai terbesar ketiga di parlemen, setelah melonjak di margin politik.

Sementara aspek keamanan di jalan-jalan dan kenaikan harga menduduki puncak daftar kekhawatiran pemilih dalam kampanye yang dipicu oleh pembelotan dari koalisi partai sayap kanan, liberal, dan Arab, yang dipimpin Perdana Menteri Yair Lapid.

Netanyahu, 73 tahun, mengandalkan dukungan dari Ben-Gvir dan sesama pemimpin sayap kanan Bezalel Smotrich, yang menampung beberapa posisi ekstrem tetapi masih menyerukan siapa pun yang tidak setia kepada Israel agar diusir dari negara itu.SB/VoA/I-1

Baca Juga: