Nestle membuktikan perusahaannya telah berbuat sesuatu untuk Bumi dengan melakukan uji coba menggunakan satelit Airbus untuk memantau reboisasi.

LONDON - Nestle melakukan uji coba menggunakan satelit Airbus untuk memantau penghutanan kembali, di tengah kekhawatiran global tentang apakah perusahaan barang konsumsi sudah cukup berbuat untuk mengurangi jejak karbon mereka.

Satelit Pléiades Neo Airbus akan memberikan gambar beresolusi tinggi di provinsi Ranong dan Chumphon di Thailand selatan yang akan membantu memastikan pohon yang ditanam Nestle di daerah tersebut tumbuh dalam jangka panjang, kata perusahaan makanan terbesar di dunia itu.

"Ini lebih akurat karena Anda perlu turun ke 30 sentimeter, yang merupakan selembar kertas," kata Magdi Batato, Wakil Presiden Eksekutif, Kepala Operasi, di Nestle, kepada Reuters.

"Taksonomi hijau UE (Uni Eropa) menyentuh banyak poin, dan satu poin yang semakin sering dibahas hari ini adalah poin lanskap," kata Batato."Sangat penting juga menghilangkan karbon melalui pemulihan bentang alam."

Program reboisasi global Nestle, bagian penting dari target bersih nol emisi 2050, bertujuan menanam dan menumbuhkan 200 juta pohon dalam rantai pasokan perusahaan Swiss pada 2030. Perusahaan ini pada 2022 mengamankan 12,4 juta pohon melalui proyek reboisasi di Australia, Tiongkok, Ghana, dan Thailand, katanya.

Pembuat coklat KitKat, kopi Nescafe, dan penyedap Maggi ini mengatakan, satelit akan memantau lebih dari 150.000 pohon peneduh di perkebunan kopi selama periode 20 tahun.

Pohon peneduh membantu mencegah paparan sinar matahari yang berlebihan pada tanaman kopi, meningkatkan hasil dan produktivitas dalam jangka panjang, sekaligus menghilangkan karbon dari atmosfer, kata perusahaan itu.

"Kami bermaksud menyerap 200.000 metrik ton karbon selama masa proyek ini," kata Benjamin Ware, Kepala Global Iklim dan Sumber Berkelanjutan Nestle.Dia menambahkan, perusahaan percaya satu ton karbon dapat "tenggelam" dengan enam pohon pelindung.

Baca Juga: