KENDARI - Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian terhadap seorang nelayan Bernama La Hamidu (57), yang hilang di Perairan Pantai Jodoh, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Kamis (15/8), mengatakan bahwa hari ini merupakan operasi SAR hari ketiga terhadap satu orang yang belum kembali dari melaut dengan menggunakan perahu.
"Pada Kamis pukul 07.00 WITA, tim SAR gabungan melanjutkan operasi SAR," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa pencarian tersebut dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua tim yang akan menyisir perairan Pantai Jodoh, di mana tim pertama menyisir Pelabuhan Kapoa ke Tanjung Labulengke dengan menyisir sisi Pulau Kadatua bagian barat sepanjang 11 kilometer.
"Tim kedua menyisir Tanjung Lamasega hingga perairan Kaimbulawa dengan menyisir Pulau Siompu bagian selatan sepanjang enam kilometer," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam pencarian tersebut dilakukan dalam kondisi cuaca umumnya berawan dengan kecepatan angin sekitar 2-13 kilometer per jam dari arah timur.
"Untuk tinggi gelombang sekitar 0,5-1 meter," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut terdapat beberapa unsur yang terlibat antara lain Pos SAR Baubau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan, PMI Baubau, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Bole, masyarakat sekitar, serta pihak keluarga korban.
"Adapun peralatan yang digunakan yakni truk penyelamat, perahu karet, perahu, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," ujarnya.
Korban dilaporkan hilang saat pergi melaut menggunakan perahu untuk memancing ikan di sekitar Pantai Jodoh hingga sejauh satu mil laut pada Jumat (9/8) sekitar pukul 05.00 WITA. Namun, hingga sore hari korban belum juga kembali, padahal kebiasaan korban sudah pulang ke rumah pada siang hari.
"Pencarian telah dilakukan hingga malam hari oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan empat perahu, namun korban tak kunjungi ditemukan," kata Aminuddin.