Makassar - Nelayan di Pusat Pelelangan Ikan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, menyampaikan keluhannya kepada Gubernur Sulawesi SelatanNurdin Abdullahterkait sedimentasi yang mengakibatkan pendangkalan.

"Kalau turun air tidak bisa masuk kapal, jadi kita menunggu enam jam baru bisa masuk kapal," ucap seorang nelayan bernama H Bustam di tengah aktivitas usai melaut kepada Nurdin Abdullah saat kunjungan kerja ke lima daerah, salah satunya di Kabupaten Bone, Jumat (8/1)

Ia berharap, pemerintah melakukan pengerukan agar aktivitas kapal nelayan yang jumlahnya mencapai puluhan pe rhari dapat beraktivitas dengan lancar.

Melihat kondisi tersebut, Nurdin Abdullah memastikan bahwa tahun ini, pemerintah provinsi akan kembali memberikan bantuan keuangan daerah untuk Kabupaten Bone guna melengkapi berbagai pembangunan infrastruktur, termasuk kawasan pelelangan ikan tersebut.

"Yang pasti bantuannya tidak mungkin kurang dari tahun 2020, kondisi yang sulit ini tentu kita harus membuat daya ungkit yang cukup kuat terhadap pertumbuhan ekonomi kita, yakni melalui belanja pemerintah daerah," ujarnya.

Pada kunjungan tersebut, Nurdin juga menyapa dan mengajak para nelayan berbincang terkait aktivitas melaut. "Di mana ki menangkap ini? Ini kita jual di mana? Dapat berapa ki untuk satu kali melaut," demikian pertanyaan yang diutarakan Nurdin Abdullah kepada beberapa nelayan.

Menjawab pertanyaan ini, seorang nelayan bernama Haris menjelaskan bahwa hasil tangkapannya berasal dari Pulau Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil tangkapannya mencapai tiga ton dan akan dibagi bersama seluruh nelayan yang tergabung dalam perahunya. Ant/N-3

Baca Juga: