BRUSSELS - Para menteri lingkungan hidup dan energi dari negara anggota Uni Eropa (UE) menyepakati target penerapan energi terbarukan terwujud pada 2030. Tahap negosiasi terkait komitmen ini akan dimulai tahun depan oleh Parlemen Eropa.

Para menteri yang rapat pada Senin (18/12) menyatakan akan menghasilkan setidaknya 27 persen sumber energi terbarukan pada 2030. Target ini naik dari target sebelumnya, yakni 20 persen pada 2020.

Para menteri juga mencapai kesamaan pandangan untuk menerapkan aturan bagi pasar listrik internal, seperti menggunakan alat penghitung listrik yang lebih canggih dan mengizinkan operator jaringan listrik untuk mengoperasikan fasilitas-fasilitas penyimpanan energi.

Pada Oktober 2017 lalu, Parlemen Eropa sebenarnya telah menyerukan target menciptakan sumber energi terbarukan harus dinaikkan menjadi 35 persen. Kenaikan target ini juga didorong oleh kelompok bioteknologi, industri dan perusahaan-perusahaan listrik pada pekan lalu.

Sebagai bagian dari paket kebijakan penghematan, para menteri lingkungan hidup dan energi UE juga menyetujui pembagian bahan bakar energi terbarukan agar bisa digunakan untuk sektor transportasi. Namun rencana untuk merampungkan biofuel generasi pertama mendapat kritik karena proyek ini berebut lahan dengan sektor pertanian.

Negara-negara anggota UE menyusun sebuah rencana penggunaan 14 persen energi terbarukan bagi bahan bakar transportasi darat pada 2030 dan kereta.

Kritikan

Masuknya kereta sebagai transportasi yang disasar bagi energi terbarukan dikritik oleh Komisi Eropa karena sebagian besar jaringan rel kereta api sudah menggunakan energi listrik. "Target ini jelas terlalu berambisi," kata Miguel Arias Canete, Komisi Eropa bidang perubahan iklim.

Namun demikian Canete menambahkan dengan turunnya harga-harga energi terbarukan, maka UE sangat mungkin mencapai target 30 persen energi terbarukan dengan biaya serupa, yang semula diperkirakan sekitar 27 persen. Turunnya biaya energi terbarukan, baik itu energi surya atau angin, adalah peluang baru.

Menyikapi semua hal itu, Dewan Eropa dan Parlemen Eropa harus menemukan sebuah kompromi-kompromi dalam perundingan akhir agar bisa mengikat secara hukum terkait hal ini.

Energi terbarukan telah menjadi target UE yang termaktub dalam proposal-proposal UE untuk penerapan pengurangan emisi gas rumah kaca setidaknya 40 persen pada 2030. Dalam Kesepakatan Paris 2015, pemanasan global tidak boleh lebih dari 2 derajat Celsius.uci/Rtr/I-1

Baca Juga: