JAKARTA - Rangkaian perhelatan akbar latihan bersama yang diikuti 17 negara peserta dan observer Super Garuda Shield ditutup dengan Pelaksanaan CALFEX atau Combined Armed Life Fire Exercise.

Menurut siaran persnya, kegiatan ini dilaksanakan di daerah latihan Pusat Latihan Tempur 5 Marinir dan dihadiri oleh seluruh pejabat TNI yang terlibat dalam Satuan Tugas Super Garuda Shield beserta para tamu undangan yang sebagian besar adalah para observer yang ingin melihat berlangsungnya CALFEX dari dekat di titik tinjau T12 di Baluran, Asembagus, Situbondo, Senin (11/9).

Combined Armed Life Fire Exercise adalah sebuah latihan pertempuran yang melibatkan kesenjataan dari berbagai kecabangan dari mulai infanteri, Artileri Astros dan Vampire, Kavaleri Lepoard bahkan kekuatan udara dari pesawat tempur F-16 Angkatan Udara dan heli tempur AH-64 penerbang Angkatan Darat.

Dalam kegiatan ini diskenariokan bagaimana pasukan infanteri yang akan menyerang sasarannya diberikan bantuan tembakan dari berbagai kesenjataan dan menggunakan munisi sungguhan, sehingga latihan ini disebut dengan combined (gabungan) dan life fire (munisi sungguhan).

Dalam hal ini TNI mengerahkan alatutama sistem senjata tank Leopard, roket artileri Astros dan heli serbu tercanggih milik TNI yaitu AH-64 Apache. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penembakan dari beberapa persenjataan berat seperti menembak munisi SS, menembak Mortir 81, menembak Javelin, menembak SO Minimi, menembak SMR serta atraksi mobil udara.

Selain kecanggihan alutsista yang ditampilkan, latihan ini juga menunjukan keterampilan dan kemampuan para personel yang mengawakinya karena sehebat apapun sebuah senjata sangat bergantung kepada orang yang mengoperasikannya.

Latihan ini sekaligus menunjukan kepada rakyat dan bangsa Indonesia sebagai akuntabilitas TNI dalam melaksanakan apa yang sudah diamanahkan oleh rakyat. Gelaran ini juga menjadi laporan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa TNI selalu berlatih keras dan berusaha menjadi tentara yang profesional, menjaga harkat dan martabat rakyat serta bangsa Indonesia.

Lebih dari itu kegiatan CALFEX ini juga merupakan diplomasi militer dengan menunjukan kepada dunia kekuatan dan kesiapan militer Indonesia dalam menghadapi setiap tantangan dan menjaga kedaulatan setiap jengkal tanah dan tumpah darah Indonesia.

Kekaguman yang terlihat dari para tamu undangan dari berbagai negara pada saat pelaksanaan CALFEX terutama terhadap prajurit TNI yang terlibat dalam latihan begitu terasa mengangkat martabat bangsa Indonesia dengan kekuatan dan kemampuan militer yang dipertunjukan. Hal ini selaras dengan apa yang sering disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bahwa TNI kuat, rakyat bermartabat.

Latihan CALFEX ini menandai berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan latihan gabungan militer terbesar saat ini di kawasan. Turut hadir dalam peninjauan latihan CALFEX antara lain, Dankodiklat TNI Letjen TNI Eko Margiyono, selaku pimpinan latihan, Mayjen TNI Haryanto, Panglima Divisi 2 Kostrad selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latgabma Super Garuda Shield 2023, Mayjen Jered P. Helwig, the Commanding General of the 8th Theater Sustainment Command, Mayjen Scott Winter, AM, Commander 1st Division, Australian Army, Mayjen Tatsuo Tarumi Director General, Japanese Operations Support and Training Depertment, Ground Staff Office, JGSDF, Brigjen Goh Pei Ming, Singapore Army Director Joint Operations.

Baca Juga: