LONDON - NATO telah menunjuk Farah Dakhlallah sebagai juru bicara barunya.

Dikutip dari Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan berita tersebut, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, "Di dunia yang lebih berbahaya, komunikasi yang jelas dan tepat waktu, serta keterlibatan dengan media, menjadi lebih penting dari sebelumnya."

Dakhlallah, warga negara Lebanon-Inggris, memiliki pengalaman luas di sektor publik dan swasta, termasuk di PBB, pemerintah Inggris dan AstraZeneca, serta beberapa organisasi media.

Melalui akun LinkedIn-nya, ia menulis, "Suatu kehormatan dan hak istimewa ditunjuk sebagai juru bicara NATO, memimpin pers dan media untuk aliansi tersebut selama masa kritis ini."

Dia menambahkan, aliansi tersebut saat ini melindungi lebih dari satu miliar orang, "menjaga kebebasan dan demokrasi mereka, dan berkontribusi pada dunia yang lebih damai."

Dakhlallah sebelumnya menjabat sebagai direktur hubungan media untuk Timur Tengah dan Afrika di AstraZeneca, manajer komunikasi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan juru bicara Arab untuk Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris.

Ia memiliki gelar master dalam bidang Hubungan Internasional dari Universitas Cambridge dan gelar master dalam bidang Media dan Komunikasi dari London School of Economics. Dia juga belajar seni audiovisual di Universite Saint Joseph di Beirut.

Dia menggantikan Oana Lungescu, yang menjabat sebagai juru bicara NATO dari tahun 2010 hingga 2023. Lungescu adalah orang pertama yang lahir di bekas blok Soviet yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tersebut.

NATO saat ini menghadapi berbagai tantangan termasuk perang di Ukraina dan kemungkinan terpilihnya kembali pengkritik keras aliansi tersebut, Donald Trump, sebagai presiden AS pada akhir tahun ini.

Baca Juga: