NATO memperingatkan kota Bakhmut Ukraina akan jatuh ke tangan Rusia dalam beberapa hari mendatang setelah pertempuran sengit selama berbulan-bulan.

JAKARTA - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (8/3) memperingatkan, kota Bakhmut di Ukraina timur mungkin akan jatuh ke tangan Rusia dalam beberapa hari mendatang setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.

Pernyataannya tersebut datang ketika kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, yang telah mempelopori serangan ke Bakhmut, mengklaim telah merebut tepi timur kota industri itu.

Kepala Wagner dan sekutu Kremlin, Yevgeny Prigozhin, mengatakan di media sosial pada Rabu, pasukannya "telah merebut seluruh bagian timur Bakhmut", sebuah kota tambang garam dengan populasi 80.000 jiwa sebelum perang.

Pertempuran sengit di sekitar Bakhmut menjadi yang terpanjang dan paling berdarah dalam invasi Rusia selama lebih dari setahun, yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Ukraina dan membuat jutaan orang mengungsi.

"Apa yang kita lihat adalah, Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan, lebih banyak pasukan dan apa yang kurang dalam kualitas yang mereka coba perbaiki secara kuantitas," kata Stoltenberg kepada wartawan di Stockholm di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan Uni Eropa.

"Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa Bakhmut pada akhirnya akan jatuh dalam beberapa hari mendatang. Ini tidak serta merta mencerminkan titik balik perang," kata Stoltenberg

Saat wawancara dengan CNN, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan tentang apa yang bisa terjadi jika Bakhmut jatuh ke tangan pasukan Rusia.

"Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, (pasukan Rusia) dapat melangkah lebih jauh" dan menyerang kota-kota terdekat di wilayah Donetsk," katanya.

"Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk," kata Zelensky dalam wawancara yang disiarkan Rabu.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada para pejabat militer dalam pertemuan yang disiarkan televisi pada Selasa bahwa mengambil kendali kota akan memungkinkan "operasi ofensif lebih lanjut" di timur Ukraina.

Prigozhin memperkirakan antara 12.000 dan 20.000 tentara Ukraina masih mempertahankan kota.

Zelensky mengatakan kepada CNN, angkatan bersenjatanya memutuskan untuk tetap tinggal di Bakhmut.

"Tentu saja, kita harus memikirkan kehidupan militer kita. Tapi kita harus melakukan apapun yang kita bisa selagi kita mendapatkan senjata, perbekalan, dan tentara kita bersiap untuk serangan balasan."

Baca Juga: