Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) segera mengirim lebih dari 1.000 kontainer ke Turki. Adapun kontainer tersebut dikirim untuk digunakan sebagai tempat perlindungan sementara masyarakat yang terdampak gempa dahsyat Turki.

"Tempat perlindungan semi permanen ini mampu menampung sedikitnya 2.000 orang yang telantar akibat gempa bumi di Turki, dan jumlahnya terdiri atas lebih dari 1.000 kontainer pengiriman," kata Komando Pasukan Gabungan NATO di Naples melalui Twitter, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (15/2).

"NATO telah mulai mempercepat pengiriman fasilitas ini dan diharapkan dapat memulai transit pengiriman pertama paling cepat minggu depan," lanjutnya.

Badan Dukungan dan Pengadaan NATO (NSPA) telah mulai memindahkan kontainer yang disimpan di Pusat Operasional Selatan di Taranto, Italia, ke pelabuhan pemberangkatan mereka untuk pengiriman ke Turki.

Seperti diketahui, korban tewas akibat gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada pekan lalu dilaporkan terus bertambah. Saat ini, jumlah korban tewas naik menjadi lebih dari 36 ribu sejak Senin (6/2) hingga Senin (12/2).

Korban tewas di Turki dan Suriah setelah bencana gempa dahsyat pada pekan lalu telah mencapai setidaknya 36.217 jiwa per Senin (13/2).

Dilansir dari CNN International, Pusat Koordinasi Darurat Turki (SAKOM) melaporkan, korban tewas akibat gempa dahsyat pada pekan lalu di Turki mencapai 31.643 jiwa. Sementara, korban tewas di Suriah telah mencapai 4.574 orang.

Gempa yang terjadi pekan lalu di Turki berpusat di Kahramanmaras dan melanda sembilan provinsi lainnya, yaitu Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Sanliurfa. Lebih dari 13 juta orang terdampak gempa dahsyat tersebut.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.

Baca Juga: