JAYAPURA - Nasib tenaga kesehatan (nakes) pada tahun-tahun terakhir di Indonesia benar-benar bikin kita mengelus dada. Saat pandemi melanda, nakes berada di garda depan harus menanggung risiko terkena paparan virus corona. Ratusan dokter dan nakes akhirnya tercatat sebagai korban meninggal.

Di Papua pada beberapa waktu terakhir nakes juga menjadi korban konflik dalam tragedy di Kiwirok, Pegunungan Bintang. Padahal nakes adalah tenaga kemanusiaan yang bahkan dalam perang besar pun keberadaannya harus dilindungi. Sebab siapa yang akan merawat korban perang jika nakes mati semua?

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame meminta kepada semua pihak untuk menjaga dan melindungi semua nakes yang bekerja di seluruh tanah Papua. Dia mengingatkan, Nakes merupakan pekerja kemanusiaan. Mereka siap melayani entah siapa saja untuk keselamatan masyarakat, terutama di tanah Papua.

"Kami (nakes) ini kerja kemanusiaan, layani siapa saja. Benar-benar kerja untuk keselamatan masyarakat," kata Robby Kayame yang mengutuk keras tindakan penyerangan terhadap sejumlah Nakes di Distrik Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Kami sangat kecewa dan menyesalkan tindakan brutal seperti itu. Atas nama pimpinan seluruh tenaga kesehatan di Papua, saya menyampaikan duka yang mendalam buat keluarga korban," kata Kayame.

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan nakes terutama di daerah konflik seperti Pegunungan Bintang, ia minta kepada aparat TNI dan Polri bisa maksimalkan pengamanannya.

Selain itu, tatusan tenaga kesehatan di Papua pada Selasa (21/9) kemarin pukul 5 sore berkumpul di Taman Imbi. Mereka bikin aksi solidaritas tenaga kesehatan tragedi Kiwirok.

Aksi solidaritas tenaga kesehatan Kiwirok di Taman Imbi dirangkai dengan pembacaan pernyataan, pemasangan lilin dan ditutup dengan doa bersama. Aksi solidaritas itu melibatkan Ikatan Dokter Indonesia, Himpunan Kesehatan Lingkungan Indonesia, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia , Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Ikatan ahli kesehatan masyarakat Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Persatuan Perawatan Indonesia.

Ketua DPW Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Papua, Isaac Jurun Tukayo meminta jaminan keamanan kepada seluruh tenaga kesehatan yang mengabdi di Provinsi Papua, terutama di daerah-daerah rawan konflik di Papua.

Menolak setiap tindakan kekerasan tenaga kesehatan yang dilakukan oleh pihak yang mengatasnamakan apapun," kata Isaac.

Tenaga kesehatan juga menyampaikan keprihatinan atas terjadinya aksi kekerasan yang menyebabkan kematian dan luka parah serta trauma psikologis yang dialami tenaga kesehatan di Kiwirok Pegunungan Bintang.

Baca Juga: