LOS ANGELES - Kepala Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Jim Bridenstine, pada Kamis (10/10) mengatakan bahwa SpaceX bisa mengirimkan astronot AS ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada awal tahun depan jika pengujian terhadap kapsul Crew Dragon terbukti konklusif.


Pernyataan Bridenstine itu dilontarkan ketika ia melakukan tur ke markas SpaceX bersama pendiri perusahaan kedirgantaraan itu, Elon Musk, di Kota Hawthorne, California.
Kunjungan itu dilakukan setelah Bridenstine dan Musk terlibat dalam percekcokan publik atas pembangunan pesawat ruang angkasa Crew Dragon yang lama tertunda. SpaceX adalah kontraktor utama NASA.


Jika pengujian sukses, maka kapsul Crew Dragon jadi wahana transportasi bagi para astronot ke stasiun ruang angkasa untuk pertama kalinya sejak program pesawat ulang-alik Amerika berakhir pada 2011.Musk, yang muncul pada konferensi pers bersama Bridenstine dan dua astronot yang akan terbang di atas pesawat ruang angkasa, mengatakan ia berharap kapsul akan dikirim ke NASA pada akhir tahun.


Pemilik SpaceX itu menekankan, bagaimanapun juga aspek keselamatan awak adalah yang terpenting dan peluncuran kapsul Crew Dragon akan ditunda tanpa ragu-ragu jika ada masalah yang muncul.


"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, peluncuran akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun depan," kata Bridenstine. "Tetapi ingat, dan ini adalah hal penting yang harus kita selesaikan, bahwa masih ada hal-hal yang kita bisa atau telah pelajari yang dapat menjadi tantangan yang harus kita selesaikan. Saya tidak mengatakan itu akan terjadi dan oleh karenanya kita perlu mengujinya," imbuh dia.


Beberapa tantangan teknis yang sedang dikerjakan SpaceX termasuk kekhawatiran tentang parasut dan sistem propulsi. "Ini pekerjaan teknik yang cukup sulit untuk membuat parasut yang benar," kata Musk.
"Parasut, mereka terlihat mudah tetapi jelas tidak mudah dilakukan. Kami ingin mendapatkan setidaknya 10 tes berturut-turut sebelum meluncurkan astronot," tambah dia


Andalan AS
Sejak pensiun dari program pesawat ulang-aliknya, NASA harus bergantung pada Russia untuk mengangkut astronot ke dan dari stasiun ruang angkasa dengan biaya perjalanan sekitar 85 juta dollar AS per kursinya. Saat ini AS akan mengandalkan pada SpaceX dan Boeing untuk melakukan tugas itu.


SpaceX didirikan pada 2002 oleh Musk untuk membantu mengurangi biaya transportasi luar angkasa dan dengan tujuan akhir membantu misi ke Mars.
Penerbangan berawak pertama ke stasiun ruang angkasa dijadwalkan berlangsung tahun lalu tetapi SpaceX mengalami kemunduran besar pada April ketika pesawat luar angkasa Crew Dragon meledak selama pengujian, memicu penundaan dan tes perbaruan.
"Program luar angkasa adalah hal yang teramat sulit," pungkas Musk. SB/AFP/I-1

Baca Juga: