JAKARTA - NASA dan Lockheed Martin siap meluncurkan X-59 Quests baru, jet supersonik yang dirancang untuk menembus penghalang suara tanpa menimbulkan ledakan sonik yang menggelegar.

Dilaporkan Space.com, jetX-59Quiet SuperSonic Technology (Quesst) dikembangkan di fasilitas "Skunk Works" Lockheed Martin di Palmdale, California sejak 2019. EksperimentalX-59 Questdirancang untuk terbang dengan kecepatan supersonik dan mengurangi suara 'boom' khas sonik, menurunkan volume hingga mirip suara pintu mobil dibanting.

NASA mengatakan pesawat ini dapat membantu membentuk kembali peraturan yang saat ini melarang penerbangan supersonik di wilayah berpenduduk padat karena gangguan yang disebabkan oleh ledakan sonik.

Pada Jumat 12 Januari pukul 4 sore waktu setempat, NASA akan menyiarkan langsung peluncuranX-59 keluar dari hanggar untuk pertama kalinya. Peluncuran tersebut bisa disaksikan di Space.com milik NASA, atau di NASA+, atau NASA TV.

NASA bahkan mengundang masyarakat untuk mengadakan pesta nonton bareng peluncuran tersebut, lengkap dengan undangan danperangkat STEMgratis untuk para pendidik.

X-59 sebelumnya telah diluncurkan di depan kamera pada Agustus 2023. Namun itu terjadi sebelum jet tersebut masuk ke gudang cat untuk pengecatan atau livery terakhirnya dengan cat merah, putih, dan biru.

Selama peluncuran, geometri X-59 yang mencolok dan unik ditampilkan secara penuh. Pesawat ini memiliki bagian hidung yang tajam dan memanjang seperti paruh yang berukuran panjang 38 kaki (11,5 meter). Bagian hidung akan membantu membentuk gelombang kejut yang dihasilkan pesawat selama penerbangan, kata NASA dalampernyataan tahun 2021 .

Dengan hidung pesawat tersebut juga berarti pilot yang menerbangkan X-59 tidak dapat melihat keluar dari kaca depan karena tidak memiliki kaca depan. Sebaliknya, pilot menggunakan apa yang disebut NASA sebagai Sistem Penglihatan Eksternal, atau XVS, untuk melihat bagian depan pesawat.

Sistem ini menggunakan kamera yang menghadap ke depan, tampilan layar yang dipasang di kokpit, dan perangkat lunak pengolah gambar khusus untuk "menciptakan tampilan augmented reality dari garis pandang ke depan pilot X-59 bersama dengan hamparan data penerbangan grafis," menurut pernyataan agensi.

Pesawat dengan panjang 99,7 kaki (30 m) dan lebar 29,5 kaki (9 m) ini dirancang untuk mencapai kecepatan Mach 1,4, atau 925 mph (1489 kph), saat terbang di ketinggian 55,000 kaki (16,764 m).

X-59 ditenagai oleh mesin tunggal yang dibuat oleh General Electric Aviation.

Setelah siap untuk terbang, X-59 akan melakukan kampanye penelitian di mana pesawata akan terbang di atas daerah pemukiman tertentu untuk mengumpulkan data tentang bagaimana orang-orang di bawah merasakan dan bereaksi terhadap ledakan sonik yang lebih pelan yang ditimbulkannya.

NASA kemudian akan menggunakan data tersebut untuk meminta persetujuan penerbangan supersonik komersial dari badan pengatur seperti Federal Aviation Administration (FAA).

Baca Juga: