Mulai Jumat (19/4), India menggelar pemilihan umum yang akan berlangsung hingga 1 Juni mendatang.

HARIDWAR - Warga India pada Jumat (19/4) mulai memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum yang digelar selama enam pekan dengan kemenangan pasti bagi Perdana Menteri Narendra Modi.

Sebanyak 968 juta orang berhak mengambil bagian dalam pemungutan suara terbesar di dunia ini. Antrean panjang dan berliku terlihat di luar tempat pemungutan suara di kota suci Hindu, Haridwar, di tepi Sungai Gangga, bahkan sebelum bilik suara dibuka.

Pada pesta demokrasi ini, Modi, 73 tahun, tetap populer walau telah satu dekade menjabat. Hal ini karena ia membuat India semakin kuat dalam hal diplomasi dan kekuatan ekonomi, serta upaya pemerintahnya untuk mendekatkan kepercayaan mayoritas negara tersebut dengan politiknya.

"Saya mendesak semua pemilih untuk menggunakan hak pilih mereka dalam jumlah besar," tulis Modi dalam postingan di media sosialXsaat pemilu dimulai. "Setiap suara berarti dan setiap suara penting!" imbuh dia.

Modi telah memimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa melalui dua kemenangan telak pada tahun 2014 dan 2019, sebagian besar disebabkan oleh seruannya kepada umat Hindu.

Para analis telah lama memperkirakan Modi akan menang melawan aliansi lebih dari dua lusin partai yang belum menentukan calon perdana menteri. Prospeknya semakin diperkuat oleh beberapa penyelidikan kriminal terhadap lawan-lawannya dan penyelidikan pajak tahun ini yang membekukan rekening bank Partai Kongres yang merupakan partai oposisi terbesar di India.

"Kami tidak punya uang untuk berkampanye, kami tidak bisa mendukung kandidat kami," kata Rahul Gandhi, pemimpin Partai Kongres paling terkemuka, kepada wartawan pada Maret lalu. "Kemampuan kami untuk melawan dalam pemilu telah hancur," imbuh dia.

Sementara itu tokoh oposisi dan organisasi hak asasi manusia menuduh pemerintah Modi mengatur penyelidikan tersebut untuk melemahkan saingannya.

Tahapan Pemungutan Suara

Masa jabatan Modi telah membuat India menyalip mantan penguasa kolonial Inggris sebagai negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia, dan negara-negara Barat bersiap untuk mencari calon sekutu melawan meningkatnya ketegasan saingan regional Tiongkok.

Sementara itu BJP yang dipimpin Modi ditantang oleh aliansi lebih dari dua lusin partai yang bersatu dalam satu blok elektoral. Mereka menuduh pemerintah Modi menggunakan lembaga penegak hukum untuk secara selektif menargetkan para pemimpinnya dan melemahkan kampanyenya.

Jajak pendapat yang dipublikasikan jarang terjadi di India, namun survei Pew tahun lalu menunjukkan bahwa Modi dipandang positif oleh hampir 80 persen masyarakat.

Pemungutan suara akan dilakukan secara bertahap dalam tujuh tahap antara 19 April dan 1 Juni, dengan lebih dari satu juta TPS di seluruh India. Surat suara akan dihitung sekaligus pada tanggal 4 Juni dan biasanya diumumkan pada hari yang sama. AFP/I-1

Baca Juga: