PM Malaysia, Najib Razak, berkunjung ke Amerika Serikat di saat Kementerian Kehakiman AS sedang melakukan penyelidikan skandal korupsi 1MDB. Namun Gedung Putih menyatakan pertemuan hanya akan membahas isu keamanan.
WASHINGTON DC - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dengan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, akan memfokuskan pembicaraan pada masalah keamanan, bukan dugaan skandal korupsi di 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang menyeret nama PM Najib. Demikian keterangan dari seorang sumber di Gedung Putih yang tidak mau dipublikasi identitasnya.
"Investasi jangka panjang dalam hubungan bilateral kedua negara telah menjadi dasar bagi kedua negara untuk membahas hal-hal yang menjadi kekhawatiran kedua negara, dan itu akan mencakup korupsi serta trasparansi," demikian dikatakan sumber di Gedung Putih.
Kunjungan resmi PM Najib ke Gedung Putih pada Selasa (12/9) waktu AS, terjadi bersamaan dengan berlangsungnya proses upaya pembuktian oleh Kementerian Kehakiman AS, terkait penelusuran adanya penyelewengan dana negara di skandal 1MDB. PM Najib adalah pendiri lembaga investasi 1MDB tersebut, yang saat ini menghadapi upaya pembuktian pencucian uang di enam negara, termasuk di AS, Swiss, dan Singapura.
"Kunjungan (ke AS) ini amat penting bagi PM Najib yang akan menghadapi pelilihan umum pada tahun mendatang dan ingin memperlihatkan sinyal bahwa dirinya masih diterima di Gedung Putih," demikian ditulis kantor berita Reuters.
Sampai sekarang, Najib menyatakan tidak bersalah. Gedung Putih pun tidak akan memberikan komentar terkait investigasi Kementerian Kehakiman AS.
PM Najib memiliki hubungan yang baik dengan Presiden AS sebelumnya, Barack Obama. Kedua pemimpin itu pada 2014 lalu bahkan sempat bermain golf bersama di Hawaii. Akan tetapi, hubungan keduanya membeku setelah skandal 1MDB mencuat.
Kementerian Kehakiman AS menuntut untuk menyita beberapa aset senilai 1,7 miliar dollar AS, yang dibeli dari dana salah kelola 1MDB. Pemerintahan Obama pun mendadak menjadi kritis terhadap pemerintah Malaysia setelah PM Najib membredel media dan politisi yang menantangnya dalam kasus ini.
Isu Keamanan
Sementara itu menurut juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, rencananya Trump akan melakukan pembicaraan dengan Najib soal provokasi yang dilakukan pemerintah Korut melalui senjata-senjata nuklirnya dan bagaimana agar AS serta Malaysia melakukan lebih banyak untuk menghentikan ekspansi kelompok radikal Islamic State (ISIS) ke Asia Tenggara. Bukan hanya itu, kedua pemimpin itu juga akan membahas sengketa Laut Tiongkok Selatan (LTS), perdagangan serta investasi.
Terkait sengketa LTS, pemerintah Malaysia telah meningkatkan kerja sama militer dengan AS di LTS. wilayah perairan ini dipersengketakan oleh beberapa negara.
"Malaysia sangat cemas dengan aktivitas Angkatan Laut Tiongkok di pesisir pantai Sabah dan Sarawak, dimana di wilayah itu Petronas sedang menggali minyak dan gas," kata Murray Hiebert, analis bidang Asia Tenggara dari Center for Strategic and International Studies di Washington DC, AS.
Hiebert juga memperkirakan dalam pertemuan Trump- Najib tak akan dibahas isu hak asasi manusia karena cara PM Najib menangani oposisi bukan jadi fokus utama pertemuan di Gedung Putih. uci/Rtr/I-1