LONDON- Rafael Nadal mengoleksi 21 gelar Grand Slam, memecahkan rekor dan unggul dari Roger Federer serta Novak Djokovic dalam persaingan untuk dinobatkan sebagai pemain tenis pria terbaik sepanjang masa atau sering disebut GOAT.

Jumlah gelar Grand Slam bukan satu-satunya faktor yang digunakan untuk menentukan GOAT. Nadal mengecilkan pencapaiannya yang menakjubkan menyusul kemenangan lima set yang melelahkan atas Daniil Medvedev di final AustraliaOpen.

Petenis Spanyol berusia 35 tahun itu mengatakan bahwa dia tidak terlalu peduli apakah gelar ke-21 yang diraihnya membuatnya menjadi pemain terbaik dalam sejarah atau tidak.

Petenis hebat Swiss, Federer, tampil sendirian ketika dia menyalip rekor 14 kemenangan Grand Slam Pete Sampras di Wimbledon pada 2009, dengan Nadal tertinggal enam gelar dan Djokovic hanya satu.

Saat perebutan gelar besar mulai melambat untuk Federer mulai 2010, dua rival besarnya melaju cepat, secara konsisten memenangkan Grand Slam selama satu dekade berikutnya, meskipun Federer kembali ke jalur kemenangan pada 2017 dan 2018.

Nadal menyamakan kedudukan, merebut gelar Grand Slam ke-20 setelah memenangkan Prancis Open pada 2020. Djokovic bergabung setelah meraih tiga gelar Grand Slam selama musim 2021 yang luar biasa.

Namun, petenis Spanyol itu sekarang unggul setelah apa yang disebutnya "kebangkitan terbesar dalam karir saya" untuk menyelesaikan kemenangan 2-6, 6-7 (5/7), 6-4, 6-4, 7-5 di Melbourne. ben/AFP/S-2

Baca Juga: