TURIN - Rafael Nadal berusaha mati-matian kembali ke level permainan tenis terbaiknya yang membuatnya mencatat rekor 22 gelar tunggal Grand Slam.

Hal tersebut diungkap Nadal setelah harapannya untuk meraih gelar ATP Finals untuk pertama kalinya, padam. Bukan hanya itu, peluang dia menjadi petenis nomor satu duniajuga kandas.

Petenis Spanyol berusia 36 tahun itu kalah 6-3, 6-4 dari petenis Kanada Felix Auger-Aliassime di Turin. Sebelumnya, dia juga kalah dari Taylor Fritz, Minggu. Untuk tetap bertahan, Nadal membutuhkan Fritz mengalahkan Casper Ruud dengan straight set.

Namun, ketika Ruud memenangkan satu set melawan Fritz, itu berarti Nadal tersingkir. Kemudian, juara AS Open, Carlos Alcaraz, akan menyelesaikan tahun ini sebagai petenis putra peringkat teratas.

Ruud kemudian mengalahkan Fritz 6-3, 4-6, 7-6 (8/6) untuk membukukan tempat di semifinal. Sedangkan Fritz berhadapan dengan Auger-Aliassime, Kamis, untuk menentukan pemain semifinal.

Nadal harus memenangkan gelar di ajang akhir tahun itu untuk pertama kalinya dalam kariernya yang sarat trofi. Itu juga untuk mencegah Alcaraz finis nomor satu. "Saya tidak berpikir lupa cara bermain tenis dan menjadi cukup kuat secara mental," ujar Nadal. Dia baru memainkan pertandingan tunggal ketiganya sejak AS Open, September.

"Saya hanya perlu memulihkan semua perasaan positif dan kepercayaan diri ini," sambungnya. Dia tidak tahu akan mencapai level terbaiknya lagi. Tapi Nadal tidak ragu, saya akan berusaha mati-matian mencapainya lagi.Nadal - yang menjuarai Australia Open dan Prancis Open tahun ini - memuji Alcaraz yang tidak bisa bermain di Turin karena cedera perut.

Senang untuknya. Pencapaian besar untuknya. Kerja bagus. Berita bagus untuk Spanyol. Dia pantas mendapatkannya setelah musim yang hebat. ben/AFP/G-1

Baca Juga: