NEW DELHI - Para peneliti dari Hyderabad, India, telah menemukan mutan baru dari SARS-CoV-2 di beberapa bagian India selatan. Mutan baru varian virus korona N440K itu 15 kali lebih mematikan daripada strain sebelumnya B.1.617.

Varian virus korona N440K itu sebagian besar terlihat di Telangana, Andhra Pradesh, Karnataka, sebagian Maharashtra dan Chhattisgarh.

Ilmuwan di Center for Cellular and Molecular Biology (CCMB) mengatakan varian baru virus korona N440K ini pertama kali ditemukan di Kurnool, Andhra Pradesh dan dikatakan setidaknya 10 kali lebih menular.

Petugas Khusus Covid-19 Distrik dan Kepala Sekolah Andhra Medical College, PV Sudhakar, mengonfirmasi peningkatan kekuatan virus.

Mereka telah mengamati bahwa varian baru ini memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dan perkembangan penyakitnya jauh lebih cepat.

Pada kasus sebelumnya, pasien yang terkena virus membutuhkan waktu setidaknya seminggu untuk mencapai tahap hipoksia atau dispnea. Tetapi, dalam konteks sekarang, pasien mencapai tahap kondisi serius dalam tiga atau empat hari.

"Dan itulah mengapa ada tekanan berat pada rumah sakit-rumah sakit, kekurangan tempat tidur dan tabung oksigen," tutur PV Sudhakar.

Gelombang Kedua

Varian baru virus korona N440K ini memungkinkan orang yang terinfeksi menginfeksi lebih dari empat hingga lima orang dalam rentang waktu yang lebih singkat. "Waktu kenaikan B.1.617 bertepatan dengan gelombang kedua yang terlihat di masing-masing negara bagian," kata Divya Tej Sowpati dari CCMB.

"Di Kerala, meskipun tidak banyak data yang tersedia di GISAID, kita dapat melihat dari genescov2.genomes. in bahwa B.1.1.7 meningkat saat ini, sedangkan N440K hadir di kurang dari 20 persen genom," lanjutnya.

Varian N440K memang merupakan mutasi yang menjadi perhatian di India Selatan. Tapi, data baru menunjukkan bahwa jenis ini perlahan-lahan digantikan oleh varian baru yang menjadi perhatian (VoCs) seperti B.1.617 (dijuluki varian mutan ganda) dan B.1.1.7 (varian diidentifikasi di Inggris).

"Tidak perlu panik tentang varian N440K dari Covid-19 karena jenis ini akan memudar dalam beberapa minggu mendatang," kata para ahli.

Menurut Pendiri dan Direktur, Kelompok Rumah Sakit Ujala Cygnus, Shuchin Bajaj, virus Covid-19 varian N440K menimbulkan beberapa gejala baru pada pasien, seperti demam, nyeri pada otot, batuk kering dan terus-menerus, serta hilangnya bau dan rasa.

"Selain konjungtivitis, sakit tenggorokan, sakit kepala, ruam, sakit perut, dan perubahan warna pada jari tangan dan kaki," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Juni 2020, varian dengan substitusi D614G telah menjadi strain dominan. Kemudian, varian baru diidentifikasi di seluruh dunia, seperti garis keturunan B.1.1.7 (Inggris), garis keturunan P.1 (Brasil), dan B.1.351. n SB/dnaindia/AFP/P-4

Baca Juga: