Gilles Muller, petenis yang belum pernah meraih gelar ATP Tour, secara mengejutkan menjadi batu sandungan Rafael Nadal di babak 16 Besar Wimbledon.

LONDON - Harapan Rafael Nadal merebut mahkota Wimbledon ketiga kalinya pupus saat petenis Luxembourg, Gilles Muller, kembali menjadi batu sandungan bagi petenis Spanyol tersebut. Muller merebut kemenangan dalam pertandingan lima set 6-3, 6-4, 3-6, 4-6, dan 15-13 pada babak 16 Besar, Senin (10/7) waktu setempat.

Dua belas tahun setelah mengalahkan Nadal di lapangan All England Club, unggulan keenam, Muller, tampil dengan berani dan berhasil mengatasi ketegangan di set kelima dengan merebut kemenangan. Nadal yang baru saja meraih gelar Prancis Terbuka berupaya mengatasi perlawanan Muller di set kelima. Tapi petenis berusia 31 tahun itu gagal membendung perlawanan Muller yang lebih tua tiga tahun. Ketegangan memuncak saat skor 13-14, sebuah pukulan forehand memberi Muller poin kemenangan.

Muller berdiri tak bergerak selama beberapa detik, mengingat besarnya kemenangan yang direbutnya dalam pertandingan yang berlangsung selama empat jam, 48 menit tersebut. Hasil itu membuatnya melaju ke perempat final dan akan berhadapan dengan Marin Cilic.

Bagi Nadal, kekalahan di babak 16 besar itu membuatnya gagal melaju ke perempat final. Nadal kalah di final dari Novak Djokovic pada 2011. Sejak saat itu Nadal juga kalah dari petenis seperti Lukas Rosol, Steve Darcis, dan Nick Kyrgios. Namun tahun ini, setelah mengklaim gelar Prancis Terbuka ke-10, petenis Spanyol itu tiba di Wimbledon dalam puncak performanya dan terlihat dalam posisi yang bagus untuk merebut mahkota Wimbledon.

"Dia tampil dengan baik, bermain bagus, terutama di set kelima. Itu adalah atmosfir yang hebat, saya mengerahkan semuanya di lapangan, saya bermain dengan segenap gairah saya," kata Nadal.

Muller adalah petenis yang tanpa satu gelar pun di ATP Tour. Dia adalah salah satu dari sekian banyak ptenis yang berkeliling dunia, bermain di turnamen yang kurang mendapat perhatian. Catatan prestasi dan umur Muller menunjukkan bahwa dia akan mengakhiri kariernya tanpa ada torehan yang mengesankan dalam sejarah tenis.

Penampilannya pada putaran kedua di All England Club tahun lalu hampir tidak mendapat perhatian. Muller sebelumnya hanya berhasil masuk delapan besar sekali dalam turnamen grand slam sepanjang kariernya, pada AS Terbuka 2008.

"Ini benar-benar kemenangan terbesar sejak saat itu, sejak saya kembali, terutama pada tahap grand slam, bermain menghadapi salah satu pemain yang mendominasi tenis tahun ini. Pastinya ini kemenangan terbesar," ujarnya.

"Sejak 2014 ketika saya kembali, saya bisa bermain tanpa jeda musim ini. Saya memiliki kepercayaan diri yang besar pada tubuh saya sekarang, yang sebelumnya tidak saya miliki. Semuanya berubah banyak untuk saya, pasti itu menjadi kunci sukses bagi saya dalam beberapa tahun terakhir," sambungnya.

Muller akan menghadapi unggulan ketujuh asal Kroasia, Marin Cilic, yang mengalahkannya di semifinal Queen's Club bulan lalu. "Itu pasti akan menjadi pertandingan yang sulit," ujar Muller.

Murray Melaju

Unggulan teratas, Andy Murray dan unggulan ketiga, Roger Federer, melaju ke perempat final dengan kemenangan straight set. Murray membukukan tempat di perempat final dengan kemenangan 7-6 (1), 6-4, dan 6-4 atas Benoit Paire. Hasil itu membuatnya mencapai babak delapan besar untuk tahun ke-10 berturut-turut. Murray akan berhadapan dengan unggulan ke-24, Sam Querrey, pada perempat final.

Di laga lainnya, Federer mengalahkan Grigor Dimitrov dari Bulgaria 6-4, 6-2, dan 6-4 hanya dalam waktu satu setengah jam. Runner up tahun lalu Milos Raonic mengatasi perlawanan Alexander Zverev dari Jerman 4-6, 7-5, 4-6, 7-5, dan 6-1.

Partai lainnya, unggulan kedua Novak Djokovic hingga berita ini diturunkan masih bertanding melawan petenis kidal asal Prancis, Adrian Mannarino. Di set pertama, Djokovic unggul 6-2.

Di bagian putri, Johanna Konta berhasil mengalahkan Caroline Garcia 7-6 (3), 4-6, dan 6-4 menjadi wanita Inggris pertama yang mencapai perempat final Wimbledon sejak Jo Durie pada tahun 1984. Konta menghadapi Simona Halep di perempat final. Laga babak perempat final putri hingga berita ini diturunkan masih belum bertanding. ben/Rtr/S-2

Baca Juga: