Proses pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Al Kharsaah diQataryang dikembangkan perusahaan minyak dan gas multinasional terintegrasi asal Perancis, TotalEnergies dan mitranya QatarEnergy dan Marubeni telah selesai. Kini, PLTS tersebut telah diresmikan dan beroperasi pada Kamis (20/10).

PLTS Al Kharsaah terletak di 80 kilometer sebelah barat ibu kota Doha ini menjadi pembangkit listrik fotovoltaik skala besar pertama di Qatar. Dibangun di atas lahan seluas 1.000 hektare, atau sekitar 1.400 lapangan sepak bola, PLTS itu memiliki kapasitas tenaga surya mencapai 800MWp.

Selain itu, PLTS Al Kharsaah mampu memasok 10 persen dari konsumsi daya puncak Qatar dan akan mengurangi 26 juta ton emisi karbondioksida selama masa pakainya.

Ini mengintegrasikan dua juta modul bifacial efisiensi tinggi yang dipasang pada pelacak sumbu tunggal. Panel ini dilengkapi dengan sel fotovoltaik di bagian depan dan belakang, yang memungkinkannya menangkap sinar matahari langsung di satu sisi, dan menangkap sinar yang dipantulkan di tanah berkat sisi lain, sehingga mengoptimalkan produksi listrik.

"Setelah masuknya kami baru-baru ini dalam proyek LNG raksasa NFE dan NFS bersama QatarEnergy, kami dengan bangga mengumumkan hari ini dimulainya pembangkit listrik tenaga surya Al Kharsaah," kata Chairman and Chief Executive Officer TotalEnergies, Patrick Pouyanne, dikutip Senin (24/10).

"Proyek raksasa ini, yang berkontribusi pada peta jalan keberlanjutan Qatar, menunjukkan sekali lagi kemampuan TotalEnergies untuk mendukung negara-negara produsen dalam transisi energi mereka dengan menggabungkan produksi gas alam dan energi matahari untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat," lanjutnya.

Patrick mengatakan, proyek tersebut merupakan tonggak sejarah dalam menjalin hubungan jangka panjang dan kepercayaan pihaknya dengan QatarEnergy. Menurutnya, keberhasilan tersebut membawa pihaknya lebih dekat dengan tujuannya yakni meningkatkan kapasitas produksi 35 GW pada tahun 2025 mendatang.

Peluncuran pabrik Al Kharsaah mengikuti pemilihan TotalEnergies baru-baru ini sebagai mitra internasional pertama Qatar untuk proyek gas alam cair (LNG) North Field East (NFE) dan North Field South (NFS). Partisipasi dalam proyek-proyek ini akan memungkinkan TotalEnergies untuk menambah 3,5 juta ton/tahun produksi ke portofolio LNG globalnya pada tahun 2028, yang sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan pangsa gas alam dalam bauran penjualannya menjadi 50 persen pada tahun 2030.

Pabrik ini juga mengikuti pengumuman baru-baru ini oleh QatarEnergy untuk proyek solarisasi baru untuk kota industri Ras Laffan dan Mesaieed, yang juga sedang dilaksanakan dengan dukungan TotalEnergies. Dengan kapasitas terpasang 900MWp, proyek tersebut akan menjadi tonggak penting lainnya dalam strategi QatarEnergy untuk mengurangi jejak karbon fasilitasnya pada tahun 2030, dan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit listrik terbarukan sebesar 5GW pada tahun 2035.

Baca Juga: