JAKARTA - Muhammadiyah memang luar biasa. Universitasnya yang di Tangerang memiliki 22 lantai.

Ya, bagi warga Tangerang, Banten dan sekitarnya, nama UMT atau Universitas Muhammadiyah Tangerang terdengar familiar. Apalagi UMT kini telah berusia 13 tahun sejak memperoleh SK pendirian sebagai universitas dari Mendiknas RI pada 2009.

Dikutip dari rilis PP Muhammadiyah hari ini, sebelum memiliki gedung baru setinggi 22 lantai di jalan Perintis Kemerdekaan I, Cikokol Tangerang, UMT diketahui memiliki beberapa gedung fakultas yang terpisah di dekat aliran Sungai Cisadane.

Misalnya gedung FISIP di Jl. Mayor Jenderal Sutoyo, gedung FIKES dan gedung FH di Jalan Perintis dengan lokasi berbeda. Tiga bangunan untuk tiga fakultas UMT ini awalnya adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

Setelah ada peralihan wewenang terkait gedung tersebut antara Pemkot Tangerang dengan Pemda, terutama sesaat sebelum pandemi, UMT tidak lagi menyewa dan menggunakan bangunan tersebut. Dengan demikian, seluruh fakultas UMT kini tidak lagi terpisah dan berpencar, namun terpusat di gedung baru setinggi 22 lantai tersebut.

Gedung Baru, Marwah Baru

Pasca tidak memperpanjang penggunaan gedung milik pemerintah di atas, UMT sembari menunggu pembangunan gedung 22 lantai selesai, sementara waktu melaksanakan pendidikan dengan menggunakan tiga unit bangunan setinggi lima lantai di wilayah Tangerang City.

Saat ini, gedung utama 22 lantai sedang mengalami proses finishing dan akan segera digunakan. Seperti diketahui pada Maret 2022, Pimpinan Pusat Muhammadiyah diwakili Sekretaris Umum, Abdul Mu'ti melakukan topping off dari lantai 22 Menara UMT bersama rektor Ahmad Amarullah.Gedung baru ini memiliki 99 ruangan dan telah dicanangkan pada era kepemimpinan rektor pertama UMT, Ahmad Badawi.

Proses pembangunan gedung yang menghabiskan biaya sekitar Rp 150 miliar ini sudah berjalan sedikitnya 1 tahun 7 bulan. Puncak gedung ini dinamai sebagai Menara UMT 1912, merujuk pada tahun dilahirkannya Muhammadiyah. Selain sebagai tempat untuk kegiatan akademik, UMT juga mempertimbangkan aspek wisata di sekitar Sungai Cisadane.

UMT menyediakan guest house dengan standar hotel, area parkir dan ruang terbuka. Menara UMT 1912 sendiri selain terbuka bagi masyarakat Tangerang yang ingin menyaksikan keindahan alam Sungai Cisadane juga memiliki fungsi bagi Majelis Ulama dalam meneropong hilal.

Baca Juga: