Kunci penurunan stunting ada pada ibu.
JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut kunci penurunanstuntingada pada ibu. Hal itu ia kemukakan saat meninjau pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak penurunanstuntingdi pos pelayanan terpadu Villa Taman Kartini (Posyandu Vitaka), Kelurahan Margahayu, Kota Bekasi, Senin (3/6).
"Stuntingkuncinya di ibu, semua hanya membantu. Kuncinya di masing-masing ibu, biar dibantu bagaimanapun, kalau ibunya tidak peduli pada anaknya, tidak akan berhasil," ujar Muhadjir.
Menko PMK juga meminta kepada para ibu apabila timbangan anak turun untuk segera datang ke posyandu. "Jangan menunggu didatangi (kader posyandu), harus ada kesadaran sendiri dari ibu," kata dia.
Muhadjir juga berpesan kepada kelurahan dan kecamatan agar mengecek betul kondisi gizi balitanya. "Pastikan gizi yang diberikan kepada anak tersedia," ucap dia.
Menko PMK juga mengemukakan ada empat hal penting perlu diperhatikan agar anak menjadi generasi yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Yang pertama, sehat, biar pintar kalau tidak sehat percuma, dan kalau sudahstunting, enggak bisa dipulihkan. Yang kedua, cerdas, lalu kuat, dan selalu berikan makanan bergizi, utamanya protein hewani, tempe bagus, tetapi lebih baik telur atau ikan," tutur dia.
Sementara itu ketua Posyandu Villa Taman Kartini Bekasi, Tri Ambarwati, mengemukakan bahwa hingga Juni 2024 ada 82 balita, dua calon pengantin, tiga ibu hamil, tiga balita kurang gizi, dan satu anakstuntingyang diintervensi.
"Khusus hari ini yang datang ada 53 balita, lainnya itu kita sweeping (susur) untuk diukur dan diberikan makanan tambahan," ujar dia.
Tri juga menyampaikan salah satu inovasi yang dilakukan Posyandu Vitaka yakni Mak Banting atau Makanan Bergizi AtasiStunting.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan penurunanstunting14 persen berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan PenurunanStunting. Ant/I-1