Garbine Muguruza menjadi petenis wanita Spanyol pertama yang meraih gelar Wimbledon dalam 23 tahun terakhir.

LONDON - Garbine Muguruza merebut gelar Wimbledon setelah menang atas Venus Williams 7-5, 6-0 pada pertandingan final yang berlangsung, Sabtu (15/7).

Muguruza yang menjadi unggulan ke-14 itu berhasil mengatasi awal yang sulit untuk memenangkan sembilan pertandingan berturut-turut dan menaklukkan Venus yang mengalami demoralisasi dalam waktu relatif singkat satu jam 17 menit.

Hasil itu menjadi gelar grand slam kedua Muguruza setelah berhasil merebut mahkota Prancis Terbuka tahun lalu. Pertandingan final Wimbledon itu menjadi yang kedua setelah petenis berusia 23 tahun itu kalah dari Serena Williams di panggung yang sama pada 2015. Muguruza terduduk saat berhasil mencetak skor terakhir di set kedua.

"Dua tahun yang lalu saya kalah di final Serena dan dia mengatakan kepada saya suatu hari nanti saya akan mungkin menang dan itu terjadi dua tahun setelah saya berada di sini," ujarnya di pinggir lapangan. "Saya bermain sangat baik sejak pertandingan pertama, dan saya mempertahankan levelnya, yang sangat sulit. Saya tidak gugup dan sangat tenang," sambungnya.

Hasil ini juga membuat Muguruza menjadi petenis wanita Spanyol pertama yang mampu merengkuh gelar Wimbledon dalam 23 tahun terakhir. Dia mengikuti jejak Conchita Martinez yang menjadi juara pada 1995.

Bagi Venus, kekalahan telak itu menjadi peringatan tentang masa depannya. Juara lima kali itu menang terakhir di All England Club pada 2008. Dia berupaya menjadi petenis wanita tertua yang memenangkan grand slam di era profesional dan paling senior untuk meraih kemenangan di lapangan rumput Wimbledon sejak 1908.

Setelah didiagnosis dengan sindrom Sjogren, penyakit yang menyebabkan kelelahan dan nyeri sendi, pada tahun 2011, membuat rangkingnya merosot menjadi 103. Meski demikian kebangkitannya tahun ini masih sangat mengesankan.

Takluk dari Muguruza memastikan kekalahan grand slam kedua pada 2017, setelah dia juga ditundukkan oleh saudara perempuannya di Australia Terbuka. "Dia bermain tenis di level teratas. Jadi saya harus memberinya pujian karena memainkan pertandingan yang lebih baik," ujar Venus.

Setelah menerima piring Rosewater (penghargaan juara), Muguruza ditanya apakah dia punya pesan untuk pelatihnya Sam Sumyk, yang absen karena istrinya sedang hamil. Dia memegang piring yang berkilauan tinggi-tinggi dan berkata, "Ini dia."

Petenis kelahiran Venezuela berusia 23 tahun itu mengaku sangat senang menang atas petenis yang dia idolakan di masa kecilnya. "Saya sangat bersemangat untuk pergi ke sana dan menang, terutama karena dia seseorang seperti teladan," ujar Muguruza.

Dia juga menjadi petenis pertama yang berhasil mengalahkan Williams bersaudara Venus dan di final grand slam. Kemenangan atas Williams diraih pada Prancis Terbuka tahun lalu. "Sangat sulit menemukan resep untuk merasakan kebugaran yang baik, secara fisik maupun mental. Saya pikir di turnamen ini saya menggabungkan semuanya, itu sangat sulit," sambungnya.

Salah satu faktor yang membuatnya tampil bagus di All England Club adalah kehadiran Conchita Martinez yang menjadi bagan dari tim pelatihnya.

Muguruza bertemu Martinez - yang mengalahkan petenis berusia 47 tahun Martina Navratilova pada tahun 1994 untuk menjadi satu-satunya pemenang tunggal wanita Wimbledon asal Spanyol - saat ia berparade dengan pialanya melalui koridor di bawah Centre Court.

Keduanya berpelukan seperti keluarga sebelum bergabung dengan Manuel Santana, yang mengangkat mahkota Wimbledon pada tahun 1966.

Kehabisan Tenaga

Venus di laga ini benar-benar antiklimaks. Dia terlihat kehabisan tenaga dalam partai puncak tersebut. Meski demikian dengan santainya dia menolak untuk menyalahkan kelelahan menjadi penyebab kekalahannya. Cara dia kalah menimbulkan spekulasi bahwa petenis berusia 37 tahun itu mungkin memiliki masalah fisik. Tapi Venus menolak anggapan itu. "Saya sudah memiliki dua pekan yang hebat, saya menanti-nantikan sisa musim

panas ini," ujarnya.

Sementara itu, pasangan Russia Ekaterina Makarova dan Elena Vesnina memenangi gelar ganda putri Wimbledon untuk pertama kalinya pada Sabtu, berkat kemenangan 6-0, 6-0 atas pasangan Hao Ching Han asal Taiwan dan Monica Niculescu asal Romania. Unggulan kedua asal Russia itu kini telah memenangi tiga ajang Grand Slam dalam kategori ganda, menyusul kesuksesan mereka di Prancis Terbuka pada 2013 dan AS Terbuka 2012.

Duet unggulan teratas, Bethanie Mattek-Sands asal AS dan Lucie Safarova harus mengundurkan diri sebelum putaran kedua, setelah Mattek-Sands menderita cedera pada pertandingan di tunggal. ben/Rtr/S-2

Baca Juga: