Kementerian Perhubungan fokus mempersiapkan mudik Lebaran yang diperkirakan diikuti 79,4 juta penduduk Indonesia menjadi perjalanan yang aman, nyaman, sehat, dan bertanggung jawab.

Setelah sempat dilakukan pembatasan perjalanan selama dua tahun yang disebabkan pandemi Covid-19, pada tahun ini pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan masyarakat melakukan mudik ke kampung halaman. Masyarakat boleh melakukan perjalanan dengan semua moda transportasi tanpa harus melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau antigen, asalkan sudah menjalani vaksin dosis lengkap dan booster.

Jika dilihat dari animonya, antusiasme masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik sangatlah besar. Hal ini tentu membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Untuk itulah, pemerintah melalui kementerian dan instansi terkait dituntut melakukan persiapan yang matang agat tidak terjadi masalah pada keberangkatan, puncak mudik, dan arus balik di tahun ini.

Untuk mengetahui kesiapan, antisipasi, dan langkah yang akan diambil oleh pemerintah dalam mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), berikut penbincangan reporter Koran Jakarta, Mohammad Zaki Alatas, dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam beberapa kesempatan belum lama ini.

Seberapa besar antusias mudik Lebaran tahun ini?

Berdasarkan survei dari Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), keinginan masyarakat untuk melaksanakan perjalanan selama libur Lebaran sangat tinggi. Hal ini sangat dimaklumi setelah selama dua tahun terakhir ini dilakukan pembatasan perjalanan selama libur Lebaran.

Apakah ada datanya?

Tentu ada, berdasarkan hasil dari dua kali survei online yang dilakukan Balitbanghub terkait potensi pergerakan orang selama Angkutan Lebaran Tahun 2022, pada survei pertama ditemukan sebesar 20,3 persen, atau sebanyak 55 juta orang akan bepergian ke luar kota pada masa angkutan Lebaran tahun 2022. Sedangkan hasil survei berikutnya setelah kebijakan tes antigen/PCR di masa angkutan Lebaran dihapuskan, terdapat peningkatan jumlah pergerakan nasional menjadi 29.4 persen atau 79.4 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota.

Dari jumlah tersebut, lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi apakah cukup banyak?

Dari data kami ditemukan bahwa pengguna kendaraan pribadi baik mobil maupun motor akan mendominasi pergerakan mudik. Tercatat, sebanyak 40 juta orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, dari total 79,4 juta orang yang diprediksi melakukan mudik.

Lalu, jumlah yang akan menggunakan moda transportasi lain?

Pilihan moda transportasi terbanyak kedua setelah kendaraan pribadi, yaitu angkutan jalan (bus dan penyeberangan) sebanyak 26,7 juta orang, pesawat 8,9 juta orang, kereta api 8,2 juta orang, kapal 1,4 juta, dan angkutan lainnya 0,1 juta orang.

Bagaimana dengan kota asal dan tujuan dari pemudik?

Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 13 juta orang berasal dari Jabodetabek. Adapun untuk provinsi tujuan yang paling dominan akan dituju para pemudik, yakni Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta, dan Jawa Barat sebanyak 14,7 juta. Dan untuk jalur perjalanan yang paling dipilih adalah melalui jalan tol Trans Jawa, jalur lintas Jawa Tengah, Tol Cipularang, jalur Pantura, jalan Trans Sumatera, serta beberapa ruas jalan lainnya.

Untuk prediksi puncak arus mudik dan baliknya kapan?

Sementara itu, berdasarkan rencana operasi dan prediksi hasil survei, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada tanggal 29-30 April dan arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 8 Mei.

Terkait peraturan yang diberlakukan seperti apa?

Kami telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi melonjaknya pemudik pada tahun ini, di antaranya menerbitkan empat Surat Edaran Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dalam Negeri merujuk pada terbitnya SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022. SE tersbut yakni: SE 36 (transportasi udara), SE 37 (transportasi laut), SE 38 (transportasi darat), dan SE 39 (transportasi perkeretaapian).

Lalu, inti dari peraturan tersebut?

Kami mengimbau masyarakat segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap maupun booster sekurang-kurangnya empat minggu, khususnya sebelum menjalankan mudik. Sebab, pentingnya cakupan imunitas masyarakat pada masa angkutan Lebaran terutama di daerah- daerah yang menjadi tujuan utama mudik, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Bagaimana terkait pembatasan angkutan barang, apakah akan dilakukan?

Dalam rangka mengoptimalkan pergerakan arus lalu lintas saat Idul Fitri 1443 H, kami mengeluarkan Surat Edaran Nomor 40 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Angkutan Barang pada Masa Arus Mudik dan Arus Balik Selama Angkutan Lebaran Tahun 2022. Adapun pengaturan operasional tersebut akan berlaku untuk arus mudik pada 28 April-1 Mei 2022 dan arus balik pada 7-9 Mei 2022.

Lalu, angkutan barang apa saja yang diatur?

Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang dilakukan terhadap mobil barang dengan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg, mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, dan kereta gandengan; dan mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian meliputi tanah, pasir, dan/atau batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.

Terkait persiapan sarana dan prasarana?

Kami bersama operator transportasi di Tanah Air juga telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi, untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pemudik.

Apa saja?

Sebanyak 57.693 unit bus pada 48 terminal; 215 unit kapal pada delapan lintas sungai, danau, dan penyeberangan; 38 movable bridge, 2 ponton, dan 11 plengsengan pada dermaga penyeberangan; 327 pesawat untuk melayani 378 rute pada 123 kota; 123 kapal pada 117 trayek perintis serta 76 kapal kenavigasian untuk tanggap darurat pada 51 pelabuhan domestik dan empat pelabuhan internasional; 399 sarana perkeretaapian antarkota pada 138 stasiun serta 1053 perjalanan KRL/hari pada 15 stasiun utama dan 85 stasiun kecil.

Ada persiapan dan antipasi lain yang dilakukan?

Upaya lain yang dilakukan yaitu memastikan kelaikan sarana angkutan di semua moda transportasi dengan melakukan ramp check, termasuk pemeriksaan kesehatan SDM dan juga pengawasan tarif angkutannya (harga tiket). Selanjutnya, untuk meningkatkan aspek keselamatan dan mengurangi jumlah pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor), Kemenhub akan memfasilitasi Program Mudik Gratis.

Terkait mudik gratis bisa dijelaskan?

Untuk mendorong masyarakat untuk tidak mudik dengan sepeda motor apalagi dengan muatan yang sarat penumpang dan barang. Kami tahun ini kembali mempersiapkan mudik gratis dengan bus, kereta, dan kapal laut. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyiapkan sebanyak 350 unit bus untuk program Mudik Gratis tahun 2022 ini yang dapat ditampung yaitu 10.500 penumpang.

Rinciannya?

Adapun rincian untuk rencana kuota bus mudik disediakan 270 bus untuk mengangkut 8.100 penumpang, sementara untuk balik disediakan 80 bus untuk mengangkut 2.400 penumpang. Sementara untuk kuota truk bagi sepeda motor disediakan 34 unit truk guna mengangkut 1.020 unit motor.

Untuk yang dengan bis rutenya ke mana saja?

Keberangkatan bus mudik gratis ini dijadwalkan pada 28 April 2022. Rencana 14 kota tujuan mudik tersebut, yaitu Tegal, Semarang, Demak, Kudus, Boyolali, Solo, Klaten, Wonogiri, Wonosari, Yogyakarta, Magelang, Wonosobo, Kebumen, dan Purwokerto. Sementara untuk keberangkatan arus balik disiapkan bus dari lima kota, yakni Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Wonogiri. Untuk menampung motor yang akan dibawa pemudik, Ditjen Hubdat juga telah menyiapkan sebanyak 34 unit truk yang akan diberangkatkan menuju Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Wonogiri.

Apakah jumlah yang disedikan oleh pemerintah untuk mudik gratis akan ditambah?

Kita akan mencoba melihat respons dan minat dari masyarakat. Jika minatnya besar, nanti akan coba kita evaluasi. Selain itu, kami juga mengajak pihak swasta dan BUMN bisa mendukung kegiatan mudik gratis. Sebagaimana kita ketahui, sebelum pandemi banyak perusahaan yang mengelar mudik gratis.

Untuk mengantisipasi kepadatan, apakah akan dilakukan rekayasa lalu lintas?

Manajemen rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan pada masa mudik Lebaran tahun 2022. Diskresi rekayasa lalu lintas akan dilakukan dan diputuskan oleh Korlantas Polri, baik itu penerapan sistem satu arah atau one way, contra flow, buka-tutup jalur, pengalihan jalur, ganjil-genap, dan rekayasa lalu lintas lainnya. Penyiapan rekayasa lalu lintas telah disiapkan jauh-jauh hari oleh Korlantas Polri bersama Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Jasa Marga, dengan melakukan simulasi-simulasi sehingga dapat diprediksi berapa rasio kemacetan yang akan terjadi.

Mungkin ada pesan-pesan kepada masyarakat yang ingin mudik?

Kami berpesan kepada masyarakat agar tidak membeli tiket dari para calo. Kami juga mengimbau bagi masyarakat yang sudah mempersiapkan diri untuk mudik agar menghindari perjalanan pada saat puncak arus mudik yakni 30 April hingga 1 Mei sehingga tidak terjadi kepadatan lalu lintas. Terakhir, peran masyarakat menjadi faktor penting dalam mewujudkan perjalanan mudik yang selamat, aman, nyaman, sehat, dan juga bertanggung jawab.

Baca Juga: