JAKARTA - Untuk menggeliatkan sektor pariwisata di era new normal, Monumen Trikora yang jadi salah satu destinasi wisata dipercantik.Kawasan di monumen bersejarah itu ditata.Memasuki tatanan normal baru, pemerintah fokus pada dua hal yakni percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

"Salah satunya sektor pariwisata yang kembali harus dihidupkan untuk memulihkan perekonomian yang terpukul oleh pandemi Covid-19. Untuk mendukung pemulihan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penataan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu (15/7).

Basuki menambahkan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu. Penataan ini mencakup penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk. Penataan dilakukan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

"Dalam tatanan normal baru, pemerintah meyakini bahwa salah satu sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata," katanya.

Untuk itu, kata dia, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada KSPN yang dihentikan. Salah satu KSPN yang ditata adalahKSPN Morotai, Provinsi Maluku Utara. Maluku Utara iniselain dikenal dengan wisata baharinya karena dikelilingi beragam pulau kecil yang menawan dan dikenal dengan julukan "mutiara di bibir Pasifik" di utara Pulau Halmahera, juga punya beragam situs bersejarah.

"Pada era Perang Dunia II karena lokasinya yang strategis membuat Kepulauan Morotai menjadi pilihan tepat untuk membuat benteng pertahanan. Maka, dengan latar sejarah tersebut, Morotai memiliki banyak sekali peninggalan berupa artefak perang, sehingga menyimpan potensi wisata sejarah," ujarnya.

Maka, lanjut Basuki, untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan wisatawan, Kementerian PUPR menata kawasan bersejarah di Morotai. Kawasan yang ditata yakni kawasan Pantai Army Dock dan Monumen Trikora di Kabupaten Morotai. Pantai Army Dock adalah salah satu pantai bersejarah karena merupakan titik pendaratan pertama tentara sekutu di Morotai pada saat Perang Dunia.

"Para tentara tersebut mendirikan sebuah pangkalan militer di pantai ini dan sisa-sisa pangkalan militer ini masih bisa terlihat di beberapa bagian pantai. Meski sudah tidak digunakan sebagai pangkalan militer, Pantai Army Dock masih tetap ramai dikunjungi dan menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Morotai," katanya.

Menurut Basuki, pada tahun 2019, Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai sejarah yang berada di Kawasan Army Dock. Penataan ini menghabiskan biaya 10 miliar rupiah. Penataan mencakup pekerjaan landscape, pembentukan muka tanah (landfill), penanaman pohon, amphitheater, toilet serta septic tank komunal, musala, plaza, dan pusat informasi.

Selanjutnya pada tahun 2020, Kementerian PUPR menyelesaikan proses lelang dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 senilai 48,14 miliar rupiah dengan kontraktor PT Reza Multi Sarana. Pekerjaan tersebut merupakan lanjutan penataan kawasan di KSPN Morotai yakni untuk rehabilitasi gedung Museum Monumen Trikora, penataan kawasan tempat pendaratan Jenderal Douglas Mac Arthur di Pulau Zumzum Morotai yang dahulu sebagai basis sekaligus lokasi strategis dalam memenangkan pertempuran Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik, penataan wisata alam dan sejarah sungai dalam tanah yang muncul dipermukaan Tanah (Wisata Air Kaca), dan Kawasan CBD Gotalamo sebagai pusat pertumbuhan baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Monumen Trikora di Morotai sebagai tanda untuk mengenang sejarah perjuangan tentara Indonesia dalam peristiwa pembebasan Irian Barat dalam operasi Trikora. Dari Morotai, tentara Indonesia membangun kekuatannya untuk membebaskan Irian Barat. Di Pulau Morotai terdapat peninggalan tentara sekutu pasca perang dunia II yang digunakan tentara Indonesia untuk membebaskan Irian Barat," kata Basuki. ags/N-3

Baca Juga: