JENEWA - Panel Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu (2/3), mendukung penggunaan pil antivirus Covid-19 Merck & Co Inc untuk pasien berisiko tinggi. Rekomendasi tersebut didasarkan pada data baru dari enam uji klinis yang melibatkan 4.796 pasien.

Panel ahli secara kondisional merekomendasikan pil molnupiravir untuk pasien dengan penyakit tidak parah yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit, seperti orang yang kekebalannya terganggu, orang yang tidak divaksinasi, orang tua, dan mereka yang memiliki penyakit kronis.

Sejak Amerika Serikat (AS) memberi otorisasi penggunaan molnupiravir pada bulan Desember, permintaan pil di antara pasien Covid-19 telah terpukul dari kemanjuran yang relatif rendah dan potensi masalah keamanan untuk kelompok tertentu.

Panel WHO mengatakan pihaknya juga sedang mempersiapkan rekomendasi untuk pil antivirus pesaing Pfizer Inc, Paxlovid. Pil Pfizer terbukti hampir 90 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian akibat Covid-19, dibandingkan dengan 30 persen untuk molnupiravir.

Perawatan Terbaik

Rekomendasi dari Guideline Development Group (GDG) WHO ditujukan untuk membantu dokter memberikan perawatan terbaik bagi pasien dalam situasi yang bergerak cepat seperti pandemi Covid-19.

Panel mengatakan pasien muda dan sehat, termasuk anak-anak, dan wanita hamil atau menyusui tidak boleh diberikan molnupiravir karena potensi risiko seperti cacat pada janin yang sedang berkembang, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian pada hewan.

Pedoman WHO, yang diterbitkan dalam British Medical Journal, mengatakan tidak ada rekomendasi penggunaan molnupiravir yang dibuat untuk pasien dengan penyakit parah atau kritis karena tidak ada data uji coba untuk kelompok tersebut.

Panel juga memperbarui panduannya untuk penggunaan koktail antibodi Covid-19 Regeneron Pharmaceuticals Inc.

Baca Juga: